Unjuk Rasa Mahasiswa di Jember Diwarnai Adu Pukul dengan Polisi

Unjuk Rasa Mahasiswa di Jember Diwarnai Adu Pukul dengan Polisi

Yakub Mulyono - detikNews
Rabu, 25 Sep 2019 14:18 WIB
Unjuk rasa mahasiswa di Jember (Yakub Mulyono/detikcom)
Jember - Ribuan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjuk rasa di depan kantor Pemkab Jember. Mereka menagih janji Bupati Jember dr Faida tentang perlindungan lahan tanah melalui pembentukan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) dan membentuk Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

"Kita menuntut konsep yang sudah lama dijanjikan pimpinan kita (Bupati Jember) terkait adanya RDTR maupun GTRA," ujar korlap aksi Nurul Hidayah, Rabu (25/9/2019).

Dia menginginkan Bupati membuktikan janjinya yang mengaku selalu prorakyat dalam persoalan tanah. Sebab, hingga sejauh ini janji itu belum terlihat buktinya.

"Karena dari dulu, pada aksi-aksi kita sebelumnya, bupati menyatakan prorakyat, prorakyat, bahkan menyatakan itu secara lisan. Tapi bukti dari omongan-omongan ini tidak ada," katanya.

Menurut Nurul, tuntutan yang disampaikan itu dirasa penting. Sebab, sudah banyak konflik terkait persoalan agraria ini.


"Kasus di Kecamatan Silo, Tempurejo, Puger, ini sama sekali perizinannya amburadul, tidak sesuai dengan aturan negara. Karena lebih menguntungkan investor. Saat masyarakat turun ke jalan, Bupati ini tidak ada kejelasan," tegasnya.

Para pengunjuk rasa ini ditemui Kepala Bakesbangpol Jember Bambang Hariyono dan Asisten Pemerintahan Pemkab Jember M Jamil. Mahasiswa pun menilai Bupati tidak serius.

Mereka melanjutkan aksinya dan situasi makin panas. Diawali dengan bakar ban yang dilakukan pengunjuk rasa di jalan depan kantor Pemkab Jember, sempat terjadi kericuhan antara mahasiswa dengan sejumlah anggota Sabhara Polres Jember. Terjadi adu dorong dan adu pukul antara pengunjuk rasa dan polisi.

Namun hal itu tidak berlangsung lama. Massa pun dapat ditenangkan. Tapi sebagai ungkapan kekecewaan, sejumlah tulisan kecaman pada karton yang dibawa pengunjuk rasa, dan banner digunakan untuk menyegel kantor Pemkab Jember.

"Bupati tidak serius menanggapi aksi kami ini. Ini (penyegelan kantor Pemkab Jember) bentuk kekecewaan kita. Hal ini dilakukan, karena kita sudah tidak punya cara lagi. Karena setiap aksi ke Pemkab, kita tidak pernah ditemui Bupati, selalu ada saja alasan. Tapi janjinya tidak ada," tegas Nurul Hidayah

Penyegelan itu akan terus dikawal oleh para mahasiswa yang tergabung dalam PMII se-Kabupaten Jember itu. "Insyaallah aksi ini (penyegelan kantor Pemkab Jember) akan terus dilakukan hingga nanti sore. Untuk aksi lanjutan, jika masih saja tidak dianggap, akan kami bahas secara internal organisasi," ujar mahasiswa dari Komisariat PMII IAIN Jember ini.


Buntut Ricuh Demo di DPR: 265 Mahasiswa dan 39 Polisi Terluka!:

[Gambas:Video 20detik]



(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.