Pertemuan-pertemuan bilateral ini dilakukan di sela-sela Sidang Majelis Umum ke-74 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (24/9/2019). Menlu Retno bertemu dengan menlu-menlu negara sahabat.
Pertemuan bilateral pertama di hari itu adalah dengan Menlu Rumania, Ramona Nicole-Manescu. Retno dan Ramona bicara tentang cara-cara mengarusutamakan isu perempuan dalam kebijakan luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena menterinya perempuan, kita bicara mengenai women, peace, and security. Kita mainstreaming isu women ini di foreign policy dan biasanya suporter-suporternya memang banyak dari menlu perempuan," kata Retno.
Kemudian, Retno melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Aljazair, Sabri Boukadoum. Dia mengatakan hubungan RI-Aljazair sudah lama terjalin baik. Pertemuan itu membahas soal penguatan kerja sama ekonomi.
"Dari sisi ekonomi, tren dengan Aljazair juga sangat positif. 5 tahun berturut-turut, perdagangan naik 5 persen," ujarnya.
Retno juga berjumpa dengan Menlu Kepulauan Solomon, Jeremiah Manele. Ini adalah pertemuan pertama keduanya. Retno mengatakan Kepulauan Solomon ingin menjalin kerja sama di bidang pertanian dan perikanan.
"Pemerintah yang sekarang memakai pendekatan baru untuk lebih engage Indonesia. Kita ingin membuat payung kerja sama yang memayungi kerja sama di berbagai bidang terutamanya di bidang ekonomi," papar Retno.
Ada pula pertemuan bilateral dengan Menlu Guatemala, Sandra Erica Jovel Polanco. Guatemala berencana kembali membuka kedutaan di Indonesia.
"Dia menginginkan rencana pembukaan kembali sebelum akhir 2019 dan mudah-mudahan menlunya yang akan hadir," katanya.
Lalu, Retno bertemu dengan Menlu Estonia, Urmas Reinsalu. Salah satu topik yang dibahas adalah kerja sama teknologi informasi.
"Kita fokus membahas kerja sama di bidang IT karena Estonia cukup maju di bidang IT," jelas Retno.
Dari pertemuan-pertemuan itu, isu ekonomi memang kerap menjadi topik utama pembahasan. Retno mengatakan diplomasi ekonomi juga perlu didukung kesiapan di dalam negeri.
"Keberhasilan upaya diplomasi akan tergantung pada kesiapan di dalam. Mengenai ekspor dan sebagainya kan bersaing dengan banyak negara. Produk yang kita hasilkan harus yang punya competitiveness tinggi, terutama yang bersaing banyak adalah upaya menarik investasi," paparnya.
Tonton juga video Menlu Sebut Pentingnya Diplomasi Digital Untuk Ekonomi:
(imk/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini