Di Pacitan Pocong Ikut Demo Tolak Produk Hukum Kontroversial

Di Pacitan Pocong Ikut Demo Tolak Produk Hukum Kontroversial

Purwoto Sumodiharjo - detikNews
Rabu, 25 Sep 2019 12:51 WIB
Mahasiswa membawa pocong berdemo di DPRD Pacitan. (Foto: Purwo Sumodiharjo)
Pacitan - Aksi penolakan terhadap sejumlah produk hukum yang dinilai kontroversial juga merambah Pacitan. Ratusan mahasiswa Kota 1001 Gua turun ke jalan. Uniknya, tak hanya berorasi dan membawa atribut, mereka juga mengusung pocong.

Mereka memulai aksi di pintu barat pendapa Kabupaten, Jalan JA Suprapto. Di tempat tersebut mereka berorasi selama 15 menit. Sebuah mobil pikap pembawa pengeras suara sekaligus difungsikan sebagai panggung. Sementara itu ratusan mahasiswa berdiri melingkar sembari membentangkan spanduk dan poster.

"RUU KUHP justru lebih sadis daripada peninggalan Belanda. Bahwa hukum itu panglima, itu slogan belaka," teriak Danur Suprapto, salah satu orator, disambut tepuk tangan massa, Rabu (25/9/2019).


Pada kesempatan yang sama, mahasiswa juga menyoroti UU KPK yang baru saja disahkan DPR. Mereka menilai produk hukum tersebut bakal membuat lembaga antirasuah itu makin lemah. Mereka pun mengibaratkan KPK akan menjadi kadal, yang hanya mengekor buaya.

"Bagaimana KPK bisa menangkap koruptor jika Dewan Pengawas ditunjuk oleh presiden? Apa jadinya jika koruptor menguasai negeri ini?" tanya Catur Wahyono, orator lain.

Pantauan detikcom, aksi mahasiswa lintas perguruan tinggi di Pacitan mendapat pengawalan ketat aparat keamanan. Puluhan polisi berseragam lengkap tampak mengamankan jalannya demo. Kapolres Pacitan AKBP Sugandi juga tampak berdiri bersama Bupati Indartato dan jajaran. Mereka berhadapan dengan mahasiswa persis di depan pintu masuk halaman pendapa.

Setelah mahasiswa berorasi, Kapolres meminta megafon yang digunakan orator. Pengeras suara mini tersebut lantas diberikan kepada Bupati Indartato. Tampaknya pimpinan daerah dua periode tersebut bermaksud menyampaikan tanggapan atas kedatangan mahasiswa.


"Apa yang diaspirasikan silakan disampaikan kepada pemerintah pusat yang mempunyai kewenangan untuk menentukan kebijakan," kata Indartato seraya minta para mahasiswa terus belajar agar kelak dapat mendarmabaktikan ilmunya kepada negeri tercinta.

Setelah berunjuk rasa di depan kantor bupati, massa bergerak menuju Perempatan Penceng. Di jalur utama Kota Pacitan tersebut, massa kembali berorasi. Mengakhiri aksi, mereka bergeser 200 meter ke arah barat menuju gedung DPRD di Jalan Ahmad Yani. Persis di depan gedung wakil rakyat, mahasiswa kembali berorasi. Ketua sementara DPRD Ronny Wahyono berdiri di depan pagar diapit aparat keamanan.

Selama aksi, para mahasiswa membawa beragam spanduk dan poster, antara lain bertulisan 'KPK Mati, Koruptor Party', 'Hutan yang Terbakar, KPK yang Kau Padamkan', dan 'Rombongan Takziyah DPR & KPK'. Mereka juga membawa poster warna kuning mirip rambu lalu lintas dengan tulisan 'Hati-hati!!! Ada Perbaikan Negara'.
Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.