Mahasiswa Demonstran: Fahri Hamzah dan Wiranto Jangan Giring Opini

Mahasiswa Demonstran: Fahri Hamzah dan Wiranto Jangan Giring Opini

Danu Damarjati - detikNews
Rabu, 25 Sep 2019 09:46 WIB
Foto ilustrasi: Demonstrasi mahasiswa di Gedung DPR, 24 September 2019. (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menduga ada yang menyusupi demonstrasi mahasiswa supaya menggagalkan pelantikan Presiden Jokowi pada 20 Oktober. Menko Polhukam Wiranto mengimbau semua pihak tak terancing soal isu gangguan pelantikan Jokowi itu. Mahasiswa demonstran menilai Fahri dan Wiranto sedang menggiring opini.

"Tidak ada maksud mahasiswa untuk menurunkan Presiden yang terpilih secara konstitusional. Kita hanya mengisi pos kita sebagai oposisi yang mengkritisi kebijakan elite dan pemerintahan yang ngawur," kata Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) UIN Jakarta, Sultan Rivandi, kepada wartawan, Rabu (25/9/2019).



Dia tidak terima dengan pandangan yang berkembang, bahwa hanya ada dua kubu di negara ini yakni pendukung Jokowi dan anti-Jokowi yang disebabkan oleh Pilpres 2019. Mahasiswa yang berdemo kali ini tidak termasuk dalam perkubuan itu, justru mereka melihat dua kubu itu bersatu membuat UU KPK yang melemahkan pemberantasan korupsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nyatanya saat pembuat kebijakan pemberantasan korupsi, semua satu persepsi," ujar Sultan.



"Jadi Fahri Hamzah dan Wiranto jangan menggiring opini yang tidak sesuai dengan faktanya," kata Sultan.

Sebelumnya, Wiranto menyatakan imbauan agar semua pihak tak terpancing isu penggagalan pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI periode 2019-2024 yang akan digelar Oktober nanti. Pemilu sudah dilalui dengan baik, semua pihak perlu menjaga.

"Saya kira kita harus singkirkan pikiran kita untuk mengganggu mengacau proses pelantikan yang kita anggap sebagai puncak proses demokrasi kita," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (24/9) kemarin.



Fahri Hamzah menengarai gelombang demonstrasi mahasiswa yang menolak pengesahan sejumlah RUU itu telah disusupi sehingga menjadi rusuh. Dia menilai yang merusuh bukan mahasiswa, yakni penyusup.

"Kalau ini saya lihat ada serangan begitu. Memang ada saya dengar, ancaman untuk presiden supaya tidak dilantik 20 Oktober. Dilantiknya kan di Gedung ini," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9) kemarin.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads