Di Semarang, massa mahasiswa beraksi di depan gedung DPRD Jateng. Mereka sempat membuat polisi yang melakukan penjagaan kewalahan. Bahkan pagar gedung DPRD dirobohkan. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, unsur pimpinan DPRD, dan Kapolrestabes Semarang dipaksa turun menemui massa aksi dan menandatangani tuntutan mereka.
![]() |
Di Solo, aksi dipusatkan di gedung DPRD Kota Surakarta. Aksi berlangsung lebih panas lagi. Gas air mata dilepas oleh polisi, bahkan ada peserta aksi yang diamankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, di tengah-tengah aksi yang garang itu, puluhan poster mencuri perhatian. Bukannya mengecam dengan nada-nada keras, poster-poster itu menyentil dengan kalimat gokil.
![]() |
Poster di atas dibawa oleh peserta aksi di Semarang. 'Gusti mboten sare, DPR-e sing keturon' (Tuhan tidak tidur, [anggota] DPR-nya yang ketiduran). Kalimat nakal yang menohok kebiasaan para anggota DPR.
![]() |
Masih seputar kebiasaan tidur anggota Dewan. Kali ini kalimatnya berbunyi 'DPR tukang turu, sekali melek kakehan ita itu' ([anggota] DPR kebanyakan tidur, sekali terjaga kebanyakan tingkahnya).
![]() |
Ada juga poster yang ditulis secara asal-asalan di kertas karton dengan isi yang cukup ringan dan menggelikan seperti yang yang dibawa oleh peserta aksi di atas.
![]() |
Bukan cuma itu. Ada juga poster yang membuat pembacanya menahan senyum karena mengungkapkan keikutsertaannya hanya karena ingin bergaya untuk koleksi foto di medsos.
![]() |
Meskipun demikian, selayaknya orang beraksi, poster-poster dan spanduk bernada keras juga menghiasi aksi-aksi di berbagai kota hari ini. Mereka ingin menyuarakan aspirasinya di jalanan dengan ekspresi yang lepas.
![]() |
Pengesahan 5 RUU Ditunda, Wiranto: Demo Sudah Tak Relevan Lagi:
(mbr/sip)