Semburan lumpur itu muncul di depan rumah warga Kutisari Indah Utara III nomor 19, Kelurahan Kutisari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo. Lumpur muncul sejak Senin (23/9) sejak pukul I3.00 WIB.
Mutu udara di sekitar semburan diketahui setelah DLH melakukan pengecekan. Hasilnya ada peningkatan suhu udara.
"SO2 nya (Sulfur Dioksida) di atas rata-rata, melebihi batas mutu," Kata Kepala DLH Surabaya Eko Agus Supiadi Sapoetro, Selasa (23/9).
Menurut Agus, batas normal SO2 yakni 900 mikrogram per meter kubik. Namun dari pengukuran yang dilakukan dengan alat gas monitoring kit, kadar SO2 di sekitar semburan lumpur mencapai 1.396,36 mikrogram.
"Hasil pengecekan sementara tadi juga mengandung belerang," lanjut Agus.
Agus menyampaikan, pihaknya melakukan beberapa pengecekan. Selain SO2, DLH juga mengukur Nitrogen Dioksida (NO), Ozon Permukaan (O3), dan Karbon Monoksida (CO). Hasilnya, NO 0,0 mikrogram per meter kubik, O3 di angka 67,86 serta CO berada di angka 2.165,1. Sementara temperaturnya 27,9 derajat.
Namun pihaknya menunggu Tim Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Provinsi Jatim untuk turun ke lokasi. Menurut Agus, DLH sudah berkoordinasi dengan ESDM dan dijadwalkan akan turun ke lokasi pagi ini.
"Yang lebih tahu kan mereka (ESDM). Jadi kita menunggu mereka mengenai langkah apa yang perlu kita dilakukan," imbuh Agus.
Saat ini semburan lumpur tersebut sudah dilokalisir. Polisi memasang police line. Sedangkan hingga Senin (23/9) pukul 23.00 WIB, Tim dari Pemkot Surabaya juga didatangkan.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini