Status Tersangka Sekuriti Kokas Gegara Tegur Taksi Online Saat Bertugas

Round-Up

Status Tersangka Sekuriti Kokas Gegara Tegur Taksi Online Saat Bertugas

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 24 Sep 2019 08:58 WIB
Foto: Ilustrasi pengeroyokan (dok detikcom)
Jakarta - Seorang sopir taksi online diduga dianiaya oleh sekuriti Mal Kota Kasablanka (Kokas), Tebet, Jakarta Selatan. Polisi pun menetapkan seorang sekuriti sebagai tersangka terkait kejadian itu.

"Satu sudah kita tetapkan (tersangka) dari sekuriti," kata Kanit Reksrim Polsek Tebet Iptu Iwan Ridwanullah saat dihubungi detikcom, Senin (23/9/2019).

Iwan menambahkan, pihaknya mengamankan dua petugas sekuriti dalam kejadian itu. Satu petugas lain masih didalami keterangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang satu lagi masih didalami," imbuh Iwan.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (21/9) sekitar pukul 23.30 WIB. Berawal ketika sopir taksi online berinisial F menurunkan penumpang di lobi Mal Kokas.

"Informasi masalahnya, pengemudi menurunkan penumpang di lobi. Di lobi ada kendaraan membuang ke kanan ada sekuriti mau keserempet. Sekuriti secara reaksi memukul, 'woy kenapa lu? Hati-hati, gitu kan'," kata Kapolsek Tebet Kompol Alam Nur dalam keterangannya, Minggu (22/9/2019).




Sopir taksi online tersebut kemudian keluar dari mobil dan menghampiri sekuriti. Saat itulah terlibat cekcok. Sekuriti menanduk mulut sopir.

"Terus pengemudi tidak terima, debatlah, selisih paham. Kesel kali sekuriti, ngelawan, akhirnya ditanduk sama sekuriti. Akhirnya luka pada bibir pengemudi online," cerita Alam.

Sopir taksi online kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tebet, Jakarta Selatan. Korban sudah dilakukan visum dan sang sekuriti sudah diamankan oleh polisi.

Kejadian personal itu kemudian berujung pada aksi penggerudukan. Puluhan sopir taksi mendatangi Mal Kokas sebagai aksi solidaritas terhadap rekannya.

Alam menyebut, peristiwa penggerudukan itu sebagai bentuk aspirasi para sopir taksi online. Sebab kejadian serupa sudah terjadi untuk ketiga kalinya.

"Tadi sudah laporan di Polsek, ternyata para pengemudi online datang ke Kokas untuk menyampaikan aspirasinya karena kejadian ini sudah terjadi 3 kalinya," kata Alam.








Pihak Mal Kokas juga angkat bicara terkait insiden itu. Pihak Kokas memastikan sekuriti tak melakukan pengeroyokan dan menyerahkan kasus itu ke polisi.

"Yang pertama kita mau klarifikasi, karena berita yang beredar bahwa dia dikeroyok oleh sekuriti Kota Kasablanka, saya mau sampaikan bahwa dia tidak dikeroyok. Jadi kejadiannya ini antara 2 pribadi, antara driver online dengan 1 sekuriti, dan sekuriti ini adalah outsource, jadi bukan pegawai in-house kami," kata Marketing Communication Assistant Manager Kokas, Monica Patricia Wong saat ditemui di Mal Kokas, Senin (23/9/2019).

Dia menjelaskan pihaknya juga sudah meminta klarifikasi terhadap sopir taksi online yang mengaku dianiaya. Meski begitu, hingga kini belum diketahui tempat sopir tersebut bekerja.

"Tentunya kami dari pihak internal tentunya sudah kroscek, sudah ngobrol juga dengan dia, dia bilang bahwa dia supir Go-car, tapi kami cek ke Go-car, dia bukan Go-car, kemudian dia bilang bahwa dia offline, jadi sampai sekarang sebenarnya tidak ada yang tahu dia sebenarnya driver siapa," ujarnya.

Monica menyebut kedua orang tersebut sudah sempat berdamai usai kejadian. Namun kini kejadian itu berlanjut ke polisi dan menjadi urusan antarpribadi.

Pihak mal sepenuhnya menyerahkan kasus itu ke kepolisian. Meski begitu, mereka tetap membantu upaya mediasi agar berakhir damai.

"Kita yang bantu kontak dengan Kapolsek, ketika terjadi mediasi antara pihak outsource dengan pihak driver online kita juga ada di situ, jadi kita sebagai mediator juga," kata dia.

Saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Sejumlah saksi diperiksa polisi.

Halaman 2 dari 2
(mea/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads