Kokas Jelaskan Ribut Security vs Driver Taksi Online Berujung Penggerudukan

Kokas Jelaskan Ribut Security vs Driver Taksi Online Berujung Penggerudukan

Ahmad Bil Wahid - detikNews
Senin, 23 Sep 2019 17:58 WIB
Foto: Ilustrasi pemukulan. (Edi Wahyono-detikcom)
Jakarta - Sopir taksi online sempat menggeruduk Mal Kota Kasablanka (Kokas) karena tak terima rekannya dianiaya seorang sekuriti. Pihak Kokas memastikan sekuriti tak melakukan pengeroyokan dan menyerahkan kasus itu ke polisi.

"Yang pertama kita mau klarifikasi, karena berita yang beredar bahwa dia dikeroyok oleh sekuriti Kota Kasablanka, saya mau sampaikan bahwa dia tidak dikeroyok. Jadi kejadiannya ini antara 2 pribadi, antara driver online dengan 1 sekuriti, dan sekuriti ini adalah outsource, jadi bukan pegawai in-house kami," kata Marketing Communication Assistant Manager Kokas, Monica Patricia Wong saat ditemui di Mal Kokas, Senin (23/9/2019).


Dia menjelaskan pihaknya juga sudah meminta klarifikasi terhadap sopir taksi online yang mengaku dianiaya. Meski begitu, hingga kini belum diketahui tempat sopir tersebut bekerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentunya kami dari pihak internal tentunya sudah kroscek, sudah ngobrol juga dengan dia, dia bilang bahwa dia supir Go-car, tapi kami cek ke Go-car, dia bukan Go-car, kemudian dia bilang bahwa dia offline, jadi sampai sekarang sebenarnya tidak ada yang tahu dia sebenarnya driver siapa," ujarnya.

Monica menyebut kedua orang tersebut sudah sempat berdamai usai kejadian. Namun kini kejadian itu berlanjut ke polisi dan menjadi urusan antarpribadi.

"Pada saat kejadian dia mengaku sudah damai dengan sekuriti ini, tapi kemudian sore hari datang lagi dia bilang bahwa dia melaporkan ke polisi, lalu kemudian proses ini berlanjut antara 2 pribadi yang bersangkutan yang bermasalah, tidak lagi membawa apakah ini Go-Car atau Kota Kasablanka," ucapnya.

Pihak mal sepenuhnya menyerahkan kasus itu ke kepolisian. Meski begitu, mereka tetap membantu upaya mediasi agar berakhir damai.

"Kita yang bantu kontak dengan Kapolsek, ketika terjadi mediasi antara pihak outsource dengan pihak driver online kita juga ada di situ, jadi kita sebagai mediator juga," kata dia.

Dia juga menyinggung aksi penggerudukan yang dilakukan sopir taksi online setelah kejadian itu. Pihak Mal tak ingin peristiwa serupa terulang dan berdampak pada ketertiban umum.

"Kita mikir pada ketertiban umum saja, keselamatan, kenyamanan pengunjung kita. Memang kejadiannya untungnya malam, tidak ada costumer kita atau apa, tapi kan bagaimana kalau sedang siang hari, dari kita pun kita terus follow up progresnya bagaimana," tuturnya.


Sebelumnya, ratusan sopir taksi online menggeruduk Mal Kota Kasablanka (Kokas), Jakarta Selatan. Mereka tidak terima rekannya dianiaya oleh seorang sekuriti mal tersebut.

"Tadi sudah laporan di Polsek, ternyata para pengemudi online datang ke Kokas untuk menyampaikan aspirasinya karena kejadian ini sudah terjadi 3 kalinya," kata Kapolsek Tebet, Kompol Alam Nur saat dimintai konfirmasi, Minggu (22/9/2019).

Aksi penggerudukan dilakukan sekitar pukul 23.30 WIB, Sabtu (21/9). Aksi tersebut sempat membuat kondisi lalu llintas di depan Mal Kota Kasablanka macet.
Halaman 2 dari 2
(abw/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads