.webp)
"Sejauh ini kami bisa konfirmasi bahwa kami ada tujuh korban jiwa dan 57 orang lainnya di rumah sakit," kata juru bicara pemerintah Cyrus Oguna di lokasi kejadian seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (23/9/2019).
Kejadian ini terjadi di Dagoretti, kawasan pinggiran yang miskin di mana banyak warga tinggal di rumah-rumah darurat yang dibangun seadanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bangunan Sekolah di Kenya Roboh, 7 Tewas |
"Saya baru saja mengantarkan putra saya ke sekolah, dan mendengar jeritan saat akan pergi, dan saat itulah saya melihat orang-orang membantu membawa mereka ke rumah sakit," kata Margaret Muthoni di Rumah Sakit Nasional Kenyatta, tempat putranya yang berumur empat tahun dirawat karena terluka dalam insiden itu.
Kesedihan mendalam dialami Kepha Otieno yang kehilangan putrinya yang berumur lima tahun dalam insiden itu. "Saya tak bisa percaya. Ini terlalu sulit untuk saya dan keluarga," tuturnya.
Gedung sekolah di Nairobi yang ambruk tersebut adalah gedung dua lantai yang merupakan bangunan semipermanen.
Menteri Pendidikan George Magoha mendatangi lokasi kejadian dan menyatakan bahwa penyelidikan akan dilakukan.
"Apa yang terjadi di sini hari ini adalah disesalkan namun penyelidikan telah dimulai," ujarnya. "Saya telah memeriksa seluruh ruangan kelas dan itu kelihatan stabil. Namun satu ruangan kelas yang ambruk tersebut di bawah standar, itu seharusnya tidak diizinkan," cetusnya.
Simak video "Bangunan Sekolah di Kenya Roboh, 7 Tewas":
(ita/ita)
