Awalnya, Tjahjo memuji Ketua KPU Arief Budiman yang selama hampir lima tahun mengurusi Pemilu Serentak 2019, dari persiapan hingga selesainya pemilu tersebut. Hal itu pun yang dirasakan sama olehnya.
"Perlu dicatat bahwa kehidupan Mas Arief dengan anggota KPU pusat hidupnya hampir lima tahun itu berkutat ngurusi pemilu ini. Bersama saya Kemendagri juga sama, hampir tiga tahun urusan undang-undang rapat dengan DPR sampai PKPU pun juga dibahas dengan DPR," ujar Tjahjo saat memberikan pengarahan di Konsolidasi Nasional jajaran KPU se-Indonesia, di JCC, Jakarta Selatan, Senin (23/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tjahjo mengatakan tidak ingin satu hari pun melakukan kunjungan ke luar negeri. Dia takut jika nantinya akan ada permasalahan yang muncul.
"(Saya tidak ingin) meninggalkan satu hari pun, takut kalau ada masalah-masalah yang ada," katanya.
Lebih lanjut, terkait persiapan pilkada serentak 2020, ia mengingatkan agar seluruh jajaran KPUD menyelesaikan perencanaan anggaran.
"Ya yang pertama permintaan KPU dan KPUD mengenai anggaran sudah kita koordinasikan di 270 daerah intinya cukup tercukupi walaupun masih ada yang belum teken naskah perjanjian hibah daerah (NPHD)," ujarnya.
Tjahjo meminta KPU pusat terus berkoordinasi sehingga tahapan-tahapan persiapan pilkada dapat berjalan lancar. "Mohon terus didekati, disinkronkan semoga ada kebutuhan-kebutuhan yang sudah bisa dicapai, dimulai dengan tahapan-tahapan sedikit perubahan untuk tahun anggaran di akhir 2019 ini," kata Tjahjo.
Mendagri soal Karhutla: Kepala Daerah Jangan Lindungi Korporasi yang Disanksi:
(eva/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini