"Ada 9 org terduga teroris yang ditangkap," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (23/9/2019).
Terduga teroris pertama yang ditangkap yakni SN pada pukul 05.35 WIB di Tambun, Bekasi. Kedua, Kedua atas nama AZ di Tambun Selatan, Bekasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keenam S, istri AR, ditangkap bersama suaminya. Kemudian ketujuh, atas nama AS ini ditangkap di Bekasi Utara," ujarnya.
Kedelapan, MA alias Muri ditangkap pukul 08.30 WIB di daerah Semper Barat, Cilincing, Jakut. Kesembilan, atas nama I ditangkap di Jakarta Barat yang diduga mengikuti kegiatan idad di Bogor.
"Tersangka Muri di Cilincing barang bukti yang disita high explosive, cukup banyak dan sudah akan dirakit dan rencananya digunakan saat dia akan amaliyah. Saat ini Densus 88 masih melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut," tuturnya.
Sementara dari tersangka H, disita senjata api dan tajam. Selain itu, ada panci yang disiapkan untuk merakit bom panci.
"Untuk H, masih didalami berbagai macam senpi, sajam, panci yang disiapkan merakit bom panci. Ini akan digabung dengan yg tertangkap di Jakut. Semua terkoneksi," tuturnya.
Dedi mengatakan kelompok ini sudah cukup lama diinvestigasi oleh Densus. Dia mengatakan ada 4 tahapan kelompok JAD sebelum melakukan amaliyah.
"Pertama mereka melakukan konsolidasi atau siap siaga, baru taklim-taklim, baru idad dan idad yang dilakukan kelompok ini dilaksanakan di Gunung Halimum, setelah itu baru dia melakukan rencana aksi terornya. Sasaran utama mereka thoghut, aparat polisi dan kantor polisi," ujarnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini