Konsolidasi Jelang Pilkada Serentak 2020, KPU Waspadai Cyber Attack

Konsolidasi Jelang Pilkada Serentak 2020, KPU Waspadai Cyber Attack

Eva Safitri - detikNews
Senin, 23 Sep 2019 11:35 WIB
Konsolidasi nasional KPU (Eva Safitri/detikcom)
Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat menggelar konsolidasi nasional bersama jajaran pengurus KPU daerah se-Indonesia. Konsolidasi ini sekaligus mempersiapkan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.

Acara konsolidasi nasional diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Senin (23/9/2019). Hadir dalam acara Mendagri Tjahjo Kumolo, Ketua Bawaslu Abhan, dan Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan. Acara juga dihadiri seluruh jajaran KPU provinsi hingga kabupaten dan kota.

Ketua KPU RI Arief Budiman mengatakan pilkada serentak yang jatuh pada 23 September 2020 akan dilaksanakan di 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Karena itu, diperlukan konsolidasi dengan seluruh stakeholder terkait agar pilkada berjalan lancar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ini bukan hal yang mudah karena 270 titik atau hampir separuh wilayah Indonesia akan melaksanakan pilkada. Jadi kerja sama penyelenggara pemilu dan stakeholder yang memberikan dukungan dapat diteruskan agar Pilkada 2020 bisa lebih sukses," kata Arief dalam sambutan.

Arief menilai pelaksanaan Pemilu 2019 sudah mengalami banyak perbaikan dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. Untuk itu, ia meminta agar KPU daerah dapat mempertahankan catatan baik tersebut dan menerapkan di pilkada mendatang.

"Pemilu 2019 demokrasi kita sudah semakin terkonsolidasi, penyelenggarannya jauh lebih baik, sehingga sengketa kurang dan peserta pemilu terhadap penyelenggaraan pemilu makin baik sehingga kalau sudah diselesaikan di proses sebelumnya, dia tidak ajukan sengketa," ucapnya.

Meski begitu, Arief menyebut masih ada beberapa catatan buruk dalam pelaksanaan Pemilu 2019. Terutama maraknya serangan siber yang ditujukan kepada pimpinan dan anggota KPU.

"Data kita menunjukkan serangan itu ada banyak, terdiri atas berbagai macam tipe. Jumlahnya sekitar 5.000 cyber attack dan serangan itu tidak hanya serang KPU, tapi mulai serang personel KPU. Tentu agak banyak yang nyerang Arief Budiman, yang tuduh saya ini anak siapa, keturunan siapa, saya ini ahli kardus, jadi banyak serangan," tutur Arief.


Arief meminta kepada seluruh jajaran KPU daerah yang akan melaksanakan pilkada serentak mewaspadai serangan itu. Sebab, teknologi dan media sosial berkembang pesat.

"Ini harus kita waspadai, ada perubahan kultur dalam proses penyelenggaraan pemilu dalam respons pemilu ditambah canggih teknologi, medsos berkembang pesat. Catatan baik yang kita raih di 2019 saya kasih pesan agar penyelenggara dapat ditingkatkan di Pilkada 2020," ujarnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads