Solo - Nama putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, makin santer masuk bursa calon Wali Kota (cawalkot) Surakarta. Spanduk bergambar dirinya pun sudah bermunculan di Solo.
Spanduk Gibran mulai terlihat di sejumlah titik sejak Sabtu (21/9). Spanduk semakin banyak terlihat pada Minggu (22/9), antara lain di Jalan Juanda, Jalan Kapten Mulyadi, Jalan Veteran, Jalan Ahmad Yani, Jalan Imam Bonjol, dan pelintasan KA Joglo Banjarsari.
Seperti di Jalan Veteran, spanduk terbentang di simpang empat Baturono, Pasar Kliwon. Letaknya berseberangan dengan baliho Purnomo-Teguh, yang merupakan bakal calon yang sudah mendaftar ke PDIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spanduk terlihat berwarna serbamuda, terdiri atas warna merah, kuning, dan biru. Selain wajah Gibran di sisi kiri, terdapat tulisan SOLO sebagai latar belakang. Di sisi kanan terlihat tulisan Rumah Kita Bersama.
Sopir becak di sekitar Baturono, Mulyadi (52), mengaku tidak mengetahui kapan spanduk tersebut dipasang. Kemarin dia belum melihat spanduk itu.
"Kemarin tidak lihat ada spanduk itu. Mungkin dipasang tadi malam. Memang spanduk-spanduk di situ seringnya dipasang malam hari," katanya, Minggu (22/9).
Sedangkan di tempat lain, seperti di pelintasan KA Joglo dan Jalan Imam Bonjol, spanduk terbentang dengan desain sama. Tampak Gibran mengenakan pakaian batik dengan senyum tipisnya dengan tulisan Solo Masa Depan Kita.
 Spanduk Gibran cawalkot Solo (Bayu Ardi Isnanto/detikcom) |
Salah satu warga di Jalan Kapten Mulyadi, Puji (31), menilai spanduk tersebut bersifat politik. Menurutnya, spanduk-spanduk yang bermunculan di Solo sebagai dukungan agar Gibran maju sebagai cawalkot Surakarta.
Ternyata spanduk-spanduk Gibran tersebut dinilai tidak sesuai dengan aturan. Satpol PP Surakarta pun mencopotnya dengan alasan dipasang tidak pada tempatnya.
"Kebanyakan karena tidak pada tempatnya. Semua yang melanggar ya kami sikat," kata Kabid Ketertiban Umun dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP Surakarta, Agus Siswuryanto saat dihubungi
detikcom, Minggu (22/9).
Menurutnya, total ada 12 spanduk yang sudah ditertibkan sejak Sabtu. Spanduk diamankan di kantor Satpol PP.
Sebagian spanduk dianggap menyalahi aturan karena dipasang di tiang listrik, pohon, ataupun fasilitas umum. Selain harus berizin, spanduk harus dipasang di tempat yang sudah disediakan Pemkot Surakarta.
Dia mengaku tidak mengetahui pihak mana yang memasang spanduk Gibran. Dia menduga pemasangan dilakukan secara sembunyi-sembunyi di sela patroli Satpol PP.
"Biasanya seperti itu memang memasangnya sembunyi-sembunyi dari petugas. Kalau ketahuan, pasti langsung saya interogasi, saya panggil," ujarnya.
 Spanduk Gibran cawalkot Solo (Bayu Ardi Isnanto/detikcom) |
Nama Gibran mulai muncul sebagai kandidat calon Wali Kota Surakarta setelah masuk dalam survei Universitas Slamet Riyadi (Unisri), Surakarta. Belakangan, dia menemui Ketua DPC PDIP Surakarta FX Hadi Rudyatmo untuk menanyakan persyaratan maju dalam Pilkada 2020.
Namun sejauh ini DPC PDIP Kota Solo telah menentukan calon yang akan diusung sebagai pasangan calon wali kota dan wakil wali kota. Melalui mekanisme penjaringan tertutup, PDIP Kota Solo mengusulkan ke DPP PDIP untuk mengusung nama Ahmad Purnomo (saat ini Wakil Wali Kota) dan Teguh Prakoso (saat ini Ketua DPRD Solo) sebagai calon wali kota dan wakil wali kota dalam Pilkada 2020.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini