Bupati Muba Rekomendasikan Cabut Izin Korporasi yang Jadi Tersangka Karhutla

Foto: Ilustrasi Kebakaran lahan di Muba Sumsel (dok ist)

Palembang - Kebakaran hutan dan lahan menyebabkan satu korporasi di wilayah Bayung Lencir, Musi Banyuasin (Muba) menjadi tersangka. Pemkab meminta ke pusat agar izin perusahaan pun susah direkomendasikan untuk dicabut.

"Terkait perusahaan yang jadi tersangka itu, izinnya bisa dicabut. Tetapi memang izin perusahaan itu dari pusat, kita udah rekomendasikan dicabut," terang Bupati Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin, Minggu (22/9/2019).

Tidak hanya rekomendasi untuk cabut izin, Dodi mengaku saat ini tim Satgas Karhutla telah fokus pemadaman dari darat dan udara. Untuk dari darat, kini sudah mulai dilakukan dengan sistem kerja sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemadaman udah dioptimalkan dengan sistem keroyokan, jadi bukan hanya dari satgas saja, tetapi juga dari perusahaan kita libatkan. Kalau sudah begitu api pun cepat padam dan mudah dikendalikan," kata Dodi.

Sementara terkait lahan terbakar sendiri, khusus di Musi Banyuasin tercatat telah mencapai 2 ribu hektare. Detailnya saya kurang tahu karena ada potensi api akan hidup lagi musim kemarau," katanya.

Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori menyebut untuk lahan terbakar terus meluas. Bahkan seluruh heli water bombing hari ini diterjunkan.

"Hari ini catatan LAPAN ada 700 an titik api sampai siang ini. Terbanyak di Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ilir," ujar Ansori.

"Untuk pemadaman semua heli terbang, ada sembilan unit. Tiga unit heli water bombing ke Musi Banyuasin dan empat unit ke OKI. Ada juga 2 heli patroli," kata Ansori lagi.

Sebelumnya Polda Sumsel menetapkan korporasi PT Hutan Bumi Lestari atau HBL sebagai tersangka bakar lahan. PT HBL dianggap terlibat pembakaran lahan yang diperkirakan mencapai 600 hektare lebih.

Atas penetapan itu, polisi bakal segera memeriksa saksi-saksi dan keterangan ahli. Salah satunya untuk memdalami terkait keterlibatan pihak-pihak terlibat di perusahaan.