"Kami sudah menyebarkan informasi melalui telepon satelit dan radio SSB ke Distrik Hoeya untuk meminta masyarakat Kampung Hoeya agar membantu dalam proses pencarian pesawat Twin Otter PK-CDC yang hilang kontak," kata Kepala Kantor SAR Timika, Monce Brury di Timika, seperti dilansir Antara, Sabtu (21/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpisah, Komandan Pangkalan TNI AU Yohanes Kapiyau Timika, Letkol Sugeng Sugiharto menjelaskan perihal kendala yang dihadapi. Menurutnya, fasilitas komunikasi di Distrik Hoeya menjadi salah satu kendala untuk menyebarkan informasi, sebab satu-satu fasilitas yakni menggunakan peralatan radio SSB.
"Di Distrik Hoeya yaitu di Puskesmas Hoeya terdapat radio SSB untuk bisa berkomunikasi dengan personel Kantor SAR di Timika. Sementara ini belum ada laporan atau temuan dari warga Hoeya terkait keberadaan pesawat yang kita cari-cari itu," ujar Sugeng.
Sugeng menuturkan pada Minggu (22/9) pagi mulai pukul 06.00 WIT, proses pencarian pesawat akan diawali dengan menerbangkan pesawat CN 235 TNI AU untuk meninjau kondisi cuaca di lokasi sasaran. Selanjutnya akan diterbangkan berturut-turut dua unit helikopter milik PT Freeport Indonesia dan disusul helikopter Caracal TNI AU dan helikopter milik PT Carpediem.
"Mudah-mudahan kondisi cuaca esok pagi bisa mendukung sehingga proses pencarian bisa maksimal dan pesawat yang kita cari-cari selama empat hari terakhir ini bisa segera ditemukan," kata Sugeng.
Pencarian pesawat pada Sabtu tidak bisa dilakukan lantaran kondisi cuaca di titik sasaran buruk. Pada Sabtu pagi, kawasan yang menjadi titik pencarian itu diselimuti kabut tebal disertai hujan deras.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini