"Detailnya saya tidak hafal (jumlah penerbangan yang dibatalkan gegara kabut asap), tapi jumlahnya menurun. Jadi umpamanya (Bandara) Kulon Progo tadinya itu tertutup, tidak ada flight, sekarang mulai ada flight," katanya di UGM, Sabtu (21/9/2019).
"(Kondisinya) lebih baik. (Dikatakan) normal banget belum, tapi mulai dari Yogyakarta sudah ada penerbangan," sambung alumnus Fakultas Teknik UGM ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walaupun ini sudah berangsur-angsur membaik, kita tetap secara intensif melakukan suatu pengawalan. Artinya kalau lapangan terbang itu memang tidak memungkinkan untuk didarati, kita larang," ungkapnya.
"Tapi kalau mungkin didarati pun, kami memantau berapa kemampuan penglihatan atau feasibility daripada pilot. Kalau dalam jarak tertentu tidak mampu ya tetap kita larang," lanjutnya.
Ia berharap maskapai dan para pilot mentaati instruksi petugas. Apabila tidak memungkinkan dilakukan penebangan atau pendaratan, maka maskapai dan pilot diharuskan menaati instruksi tersebut.
"Oleh karenanya satu sisi kita berharap ini segera berakhir, dan bagi maskapai, bagi pilot juga hati-hati apabila akan landing terutama, agar mengindahkan instruksi dari ATC, dari AirNav," pungkas dia.
Simak juga video "Kabut Asap Sebabkan Penerbangan ke Natuna Terganggu":
(ush/rih)