Kades dan lurah yang kami temui itu adalah Kades Semoi Dua bernama Hadi Muntoro, Kades Bumi Harapan bernama Kastijan, dan Lurah Sungai Merdeka bernama Agus Santosa. Kami menemuinya pada Kamis (12/9/2019).
Ada tanda geospasial
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, dia mengatakan ada kegiatan pemasangan tanda geospasial di sejumlah titik di Semoi Dua. Namun, dia tak tahu-menahu, tim dari lembaga mana, yang memasang tanda tersebut.
"Sejauh ini yang pernah dilakukan, ndak tahu tim dari mana, itu titik geopasial," katanya kepada Tim Jelajah Ibu Kota Baru detikcom.
Baca juga: Bayangan Forest City di Senja Semoi Dua |
Tanda itu di pasang di beberapa titik. Salah satunya di perbatasan Mentawir, Desa Semoi Dua.
"Ada di simpang perbatasan, Mentawir, perbatasan Kutai kartanegara juga ada," imbuhnya.
![]() |
Sedangkan untuk pemasanannya sendiri, Hadi tak tahu tanggal pastinya. Namun, dia memastikan bahwa tanda geosepasial itu sudah dipasang sebelum Pilpres 2019.
"Itu sejak Presiden Jokowi mau berkunjung ke KM 45 Bukit Soeharto. Pada tahun 2018," tuturnya.
Kami sendiri juga menyaksikan selama kegiatan liputan di Sepaku. Tanda geospasial itu memiliki bentuk seperti huruf x berwarna oranye. Di sekelilingnya dibentangkan garis kuning seperti police line. Diameternya sekitar 3 meter, kami saksikan di dekat pasar kawasan Sepaku.
Terkait indikasi kuat letak Ibu kota di Semoi Dua, sekali lagi Hadi mengaku belum tahu. Hanya saja, dia menjelaskan bahwa desanya ini memang dikelilingi oleh tanah-tanah negara yang statusnya Hak Guna Usaha.
"Kecamatan Sepaku, termasuk Desa Semoi Dua, itu dikelelingi tanah-tanah pemerintah," kata dia. "Seperti HGU PT Inhutani maupun HGU PT IHM," jelasnya.
BPN Memetakan Tanah Warga
Kami pun melanjutkan perjalanan ke kantor Desa Bumi Harapan. Kami bertemu dengan Kades Bumi Harapan, Kastijan untuk mencari tahu soal letak pasti Ibu kota baru. Ternyata, seperti halnya Hadi, Kastijan juga tak tahu.
Namun, dia mengatakan pernah ada kegiatan pemetaan tanah dari tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) di desanya. Semua tanah warga didata. Dia menduga kegiatan itu adalah bagian antisipasi agar tak ada sengketa tanah, apabila ibu kota memang benar akan di bangun di desanya.
"Ada lima belas hari di sini (orang BPN). Yang jelaskegiatan ini ada di desa-desa Kecamatan Sepaku. BPN memetakan tanah-tanah warga. Mungkin itu untuk mengantisipasi ya," tuturnya.
![]() |
Meskipun belum dipastikan letak pasti Ibu kota di Kecamatan Sepaku, Kastijan berharap desanya yang dipilih menjadi area Ibu kota baru.
"Belum dipastikan arealnya. Tapi kami berharap titiknya itu di Bumi Harapan," kata Kastijan penuh harap.
Pembangunan Jalan Tol Samarinda-Balikpapan
Kami masih belum puas. Kami tetap berusaha mencari informasi lebih lanjut terkait keberadaan lokasi Ibu kota ini. Kami pun menemui Agus Santosa selaku Lurah Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Agus Santosa menjelaskan kepada kami bahwa dirinya sendiri belum tahu lokasi Ibu kota baru. Namun, Sungai Merdeka memang berbatasan langsung dengan Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara.
"Kalau berdasarkan peta yang ada, memang iya toh, kita berbatasan langsung dengan Sepaku. Cuma kita pusat titik pemerintahan juga belum tahu," ujar Agus.
![]() |
Agus memaparkan, kelurahannya ini terbilang strategis. Jarak dari laut, kurang lebih 20 km. Sedangkan untuk mencapai Bandara Balikpapan, nantinya bisa melalui tol Balikpapan-Samarinda yang sedang dibangun. Sungai Merdeka juga memilki akses jalan yang lebih baik jika dibandingkan Desa Semoi Dua dan Bumi Harapan di Sepaku.
![]() |
Soal tanah negara di Kelurahan Sungai Merdeka, Agus mengatakan tanah negara banyak. Pasalnya, masyarakat di Sungai Merdeka memang banyak yang belum memiliki sertifikat. Sehingga secara legal, tanah itu statusnya hak garap.
"Kebanyakan masyarakat di sini belum memiliki sertifikat. Jadi statusnya hak garap," jelasnya.
Lalu di mana letak ibu kota baru?
Kepastian istana negara ibu kota baru dibangun di Penajam pernah disampaikan Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas'ud, beberapa waktu lalu. Hanya saja ia tak memperinci letak istana negara itu.
"Bapak menteri juga mengatakan bahwa sebagian besar, bahkan lokasi nanti titik Istana (Negara) itu ada di Penajam Paser Utara," kata Abdul kepada wartawan di Hotel Tara Yogyakarta, Kamis (29/8) lalu.
Kendati tak ada rincian letaknya di desa atau kelurahan mana, semua penuturan kades dan lurah itu cukup menjelaskan. Tanda geospasial, lahan negara dan akses jalan tol ke bandara adalah indikasi yang menguatkan keberadaan Ibu kota baru di tiga titik tersebut. Tetapi tentu saja, semua keputusan kembali ke pemerintah pusat.
Simak laporan Jelajah Ibu Kota Baru, hanya di detikcom.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini