Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat menegur PT GI, perusahaan yang bergerak di bidang pewarna. PT GI diketahui membuang limbah ke Sungai Cileungsi dan menyebabkan aliran sungai di Desa Karang Asem Timur, Citeureup berubah menjadi warna merah.
"1 Perusahaan, atas nama PT IG (ditutup karena membuang limbah ke Sungai Cileungsi," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kemitraan DLH Kabupaten Bogor Endah Nurmayati saat dihubungi, Jumat (20/9/2019).
Endah memastikan jika saat ini warna merah di Sungai Cileungsi sudah hilang. Namun saat sungai tersebut tercemar dan berubah menjadi warna merah, pihaknya langsung melakukan penelusuran di lokasi untuk mencari tahu penybab sungai tercemar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lihat memang ada pembuangan air limbah berwarna merah. Kita cek, ternyata mereka kehabisan bahan untuk penjernih air. Karena memang untuk dying (pewarna), pencelupan, warna itu tidak menjadi baku mutu. Kita sudah ambil samplingnya, nanti kita cek hasilnya. Tapi kita sudah tutup pembuangan air limbahnya," jelasnya
Endah mengungkapkan Pemkab Bogor langsung menutup PT GI pada Kamis (19/9) malam lalu. Selain melakukan penutupan, DLH Kabupaten Bogor pun mengambil sampling limbah PT IG.
"Sekarang masih ditutup (saluran pembuangan air limbah) dulu. Kalau ternyata melebihi baku mutu (limbah), akan ditindak dengan diberi teguran pertama," katanya, ketika dihubungi, Jumat (20/9/2019).
Sampling yang telah diambil tersebut saat ini sedang diuji lab. Bila ternyata dari hasil uji lab air limbah PT IG itu tidak sesuai baku mutu, maka perusahaan tersebut akan diberi teguran pertama.
"Hanya teguran, teguran satu. Teguran bahwa anda telah melakukan ini. Kalau dia melakukan lagi, teguran dua. Kalau sudah tiga kali teguran, akan ditindaklanjuti APH (Aparat Penegak Hukum). Karena memang prosedurnya seperti itu," terangnya.
Sementara itu Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) Puarman mengungkapkan perubahan warna di Sungai Cileungsi di Citeureup baru pertama kali terjadi.
"Baru terjadi sekarang ini. Kami punya pos pemantauan di dua tempat, yakni di Jembatan Narogong, Gunung Putri dan di Babakan Madang. Citeureup kan di antara kedua tempat itu. Nah dari pemantauan, tercemarnya baru sekarang ini, dari Rabu (18/9) atau Kamis (19/9) kemarin," beber Puarman.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini