Camat Bantarkawung, Eko Supriyanto, membenarkan kejadian tersebut. Kebakaran hutan pinus baru diketahui pukul 13.00 WIB oleh salah satu pengurus GGLC.
"Kobaran api di sekitar GGLC. Tapi di bagian atas atas bukit. Sejauh ini api belum merambah ke kawasan wisata ini," kata Eko Supriyanto kepada detikcom, Jumat (20/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi kebakaran berada di wilayah Perhutani KPH Pekalongan Barat di Desa Jipang, Bantarkawung. Areal hutan yang terbakar berada di sekitar kawasan wisata GGLC atau di petak 37G. Tanaman yang terbakar adalah tanaman pinus yang ditanam pada tahun 1972.
Tidak hanya membakar semak kering, api juga membakar batang pohon pinus yang ada di kawasan ini. Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran. Namun diperkirakan akibat puntung rokok yang dibuang di pinggir jalan kemudian membakar rumput kering dan merembet ke hutan pinggir jalan.
Untuk menjinakkan api, warga dibantu anggota koramil dan polsek, satpol PP, dan masyarakat daerah hutan. Pemadaman dengan cara menyiramkan air ke batang batang pohon yang terbakar.
"Ini sedang dilakukan pemadaman. Jangan sampai api merembet ke lokasi lain mengingat angin di sini cukup kencang sehingga api mudah menjalar," jelas Eko.
![]() |
Diperkirakan luas hutan yang terbakar mencapai 1 hektare. Setelah dilakukan pemadaman selama dua jam lebih, api berhasil dijinakkan.
"Kalau api sudah padam. Tapi harus tetap waspada karena mungkin belum padam sempurna," pungkasnya. (rih/rih)