Kematian tragis korban menjadi pukulan berat keluarga. Korban meninggalkan seorang istri, Ita Kurniawati (28), dan satu putri berusia 10 tahun, Saci, yang sangat mencintai dan dicintainya.
"Anak saya ini sangat sayang sama keluarganya. Dia suami sekaligus ayah yang baik dan bertanggung jawab," kata Riani (39), kakak ipar korban, di rumahnya Dusun Lebaksari, Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Kamis (19/9/2019).
Riani mengatakan, selain menyayangi istri dan anaknya, selama ini korban juga sayang pada anggota keluarga lainnya. Korban juga sangat senang bergaul dengan tetangga.
"Dia nurut. Sama saya baik. Saya mintai tolong apa-apa nggak pernah menolak. Sama tetangga juga baik. Mana mungkin punya musuh," terang Riani.
Dengan mata berkaca-kaca, Riani mengatakan korban merupakan tulang punggung keluarga. "Dia itu tulang punggung keluarga. Setiap hari sebelum berangkat kerja mengantarkan anaknya dulu ke sekolah," urai Riani.
Sementara itu, Tamsuri, perangkat desa setempat, menjadi saksi bahwa korban merupakan pemuda yang baik. Korban sangat sopan kepada para tetangga.
"Dia anaknya baik sekali. Suka bergaul dan suka bertegur sapa. Kalau ingat, saya ingin nangis," kata Tamsuri.
Menurut dia, korban juga sangat sayang kepada istri dan anaknya. "Kalau dikirim WA sama istrinya, dia langsung pulang," terangnya.
Jenazah Ribut sudah dimakamkan setelah dilakukan visum dan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Pusdik Gasum, Porong, Sidoarjo.
Sesosok mayat ditemukan warga yang hendak mencari kayu pada Senin (16/9/2019) pagi. Mayat ditemukan tertelungkup di pinggir jalan itu dalam kondisi leher dan tangan terjerat tambang. Penemuan mayat tersebut kemudian dilaporkan ke polisi.
Petugas melakukan olah TKP dan identifikasi mayat. Polisi mengamankan dompet kulit warga cokelat berisi dua SIM, kartu ATM, STNK motor Honda tipe K1H02N14LOAT bernopol N-4606-TCI tahun 2017 warna putih. Selain itu, diamankan uang tunai Rp 400 ribu dan ponsel warna hitam. (fat/fat)