Sutoyo, Sekdes Bendar, Kecamatan Juwana, Pati, menyebut Mbah Pani sebagai lelaki yang taat beribadah di musala perkampungan setempat. Sutoyo adalah tetangga dekat Mbah Pani, yang tinggal di RT 3 RW 1 Desa Bendar.
"Beliau sering salat berjemaah di musala. Malah sebelum (menjalankan) ritual itu, Mbah Pani juga salat di musala. Sering ngazani (menjadi muazin) juga. Ibadahnya kenceng kok kelihatannya," kata Sutoyo saat ditemui detikcom, Selasa (17/9/19).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sutoyo mengaku tak mengetahui apa tujuan Mbah Pani menjalani tapa pendhem. Hanya, ia akan diberi tahu oleh Mbah Pani tujuan tersebut setelah ritual tersebut selesai dilakukan.
"Nggak ada yang tahu tujuannya, mungkin keluarganya yang tahu. Itu pun nggak pernah ada yang kasih tahu. Kemarin sebelum dikubur ya bilang sama saya, akan kasih tahu tujuan ritual tapa pendhem setelah selesai dikubur," jelasnya.
Selain tapa pendhem, warga mengetahui Mbah Pani juga kerap menjalani puasa. Terakhir ia berpuasa selama 3 bulan berturut-turut. "Sahurnya pakai pisang gitu, terus buka pakai pisang sama air putih. Itu saja, sampai 3 bulan," imbuh Sutoyo. (mbr/mbr)