Koalisi Masyarakat Gelar Aksi Tabur Bunga Sebagai Simbol Matinya KPK

Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil bersama pegawai KPK mengelar prosesi pemakaman di KPK. Aksi tersebut sebagai simbol matinya KPK akibat disahkannya revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.

Aksi tersebut dilakukan di depan lobi gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2019). Para peserta aksi tampak memakai masker untuk menutupi wajah mereka.

Koalisi Masyarakat Gelar Aksi Tabur Bunga Sebagai Simbol Matinya KPK

Foto: Ibnu/detikcom

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peserta awalnya berjalan dari dalam lobi KPK keluar gedung KPK. Mereka tampak membawa bendera kuning. Kemudian ada peserta yang membawa poster yang bertulisan 'KPK sudah Mati'.

Kemudian depan pintu lobi KPK terdapat nisan bertuliskan 'RIP KPK'. Sekeliling nisan itu pun tampak lilin-lilin yang menyala.

Silih berganti peserta aksi menaburkan bungan di nisan tersebut. Lantunan lagu Ibu Pertiwi mengiringi prosesi tabur bunga.

"Ini simbolisasi dimatikannya KPK oleh DPR bersama dengan presiden. Setelah KPK menjalankan tugasnya memberantas korupsi sejak 2002. Kenapa simbolisasi ini dibuat karena seharusnya DPR dan presiden yang mengutamakan pemberantasan korupsi di atas segala-galannya," kata Direktur YLBHI Aspinawita di lokasi.

Foto: Ibnu/detikcom

Sebelumnya diberitakan, DPR mengesahkan RUU KPK dalam rapat paripurna pada Selasa (17/9). RUU tentang KPK disahkan ditengah gelombang penolakan yang begitu kuat dari sejumlah elemen masyarakat.

Revisi UU 30/2002 tentang KPK ditolak oleh guru besar, akademisi, koalisi masyarakat, hingga oleh KPK sendiri karena dianggap bisa membunuh lembaga antikorupsi itu. Namun DPR tetap mengesahkan RUU tentang KPK itu.