"Kami masih punya anggaran untuk dropping sekitar 400 tangki, tapi diperkirakan anggaran itu saat awal Oktober sudah habis. Jadi kita tinggal mengandalkan bantuan dari pihak swasta," ujar Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, saat dihubungi detikcom, Selasa (17/9/2019).
Menyikapi masalah tersebut, Edy mengaku akan menggelar rapat koordinasi lintas sektor terkait masalah kekeringan di Gunungkidul pada Rabu (18/9). Menurutnya, hasil rapat besok untuk menentukan langkah yang diambil terkait kekeringan yang melanda Kabupaten Gunungkidul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edy melanjutkan, saat ini wilayah yang terdampak kekeringan di Gunungkidul, khususnya kecamatan yang memerlukan bantuan air bersih berjumlah 14 kecamatan. Dari 14 kecamatan itu, Edy menyebut ada 135.696 warga yang terdampak kekeringan.
"Yang berkaitan dengan air bersih ada 14 Kecamatan, paling parah atau paling banyak mengajukan dropping air seperti Kecamatan Girisubo, Kecamatan Rongkop, Kecamatan Panggang dan Kecamatan Tepus," katanya.
"Kalau kecamatan yang tidak mengajukan permohonan bantuan air bersih seperti Kecamatan Wonosari, Playen, Karangmojo dan Saptosari," imbuh Edy.
Simak juga video "Waduk Pacal Surut, Lahan Pertanian di 4 Kecamatan Kekeringan":
(skm/skm)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini