Ini Pengakuan Kepsek SD di Jombang yang Dituduh Pukul Siswa

Ini Pengakuan Kepsek SD di Jombang yang Dituduh Pukul Siswa

Enggran Eko Budianto - detikNews
Selasa, 17 Sep 2019 18:41 WIB
Kepala SDN Tunggorono 2 Ismunarko/Foto: Enggran Eko Budianto
Jombang - Kepala Sekolak (Kepsek) SDN Tunggorono 2, Kecamatan/Kabupaten Jombang Ismunarko membantah telah memukul 10 siswa saat praktik salat. Menurut dia, saat itu dirinya hanya membetulkan gerakan salat sejumlah siswa yang menurutnya kurang tepat.

Ismunarko mengatakan, dugaan pemukulan terhadap 10 siswa yang dituduhkan kepadanya terjadi pada Senin (9/9). Saat itu 31 siswa kelas 2 SDN Tunggorono 2 sedang praktik salat di sekolah. Para siswa didampingi seorang guru Keagamaan Ninik Isrou Nikmah.

"Waktu itu pelajaraan Keagamaan, guru sedang mempraktikkan salat magrib di sekolah. Siswa 31 anak akhirnya kewalahan gurunya. Saya bantu membetulkan gerakan salat anak-anak supaya tertib," kata Ismunarko kepada wartawan di kantornya, Selasa (17/9/2019).

Ia pun menampik membetulkan gerakan salat para siswa sambil memukul kepala mereka. "Saya hanya membetulkan posisi salat anak-anak waktu sujud. Bisa dikroscek ke Bu Ninik," ujar Ismunarko sambil menunjuk ke arah guru keagamaan yang menemaninya saat diwawancara wartawan.

Ismunarko mengaku baru mengetahui persoalan ini kemarin, Senin (16/9). Itu pun setelah Yongki Harsandi (38), ayah salah seorang siswa kelas 2 SDN Tunggorono 2 mencari dirinya. Pria asal Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang itu hendak meminta klarifikasi terkait pemukulan yang diduga dilakukan.


"Saya baru tahu kemarin ada orang tua siswa komplain kalau anaknya tidak mau sekolah karena takut, trauma dan sebagainya. Karena saya sudah janjian dengan pengawas sekolah, saya menemui pengawas dulu. Dia saya suruh menunggu. Setelah selesai, mau saya temui, ternyata dianya sudah pergi," terangnya.

Sejauh ini, lanjut Ismunarko, baru satu orang tua siswa yang mengajukan komplain. Menurut dia, 9 siswa lainnya tetap masuk sekolah seperti biasa. Dia menyatakan siap menghadapi proses hukum jika dilaporkan ke Polres Jombang.

"Saya belum tahu laporannya seperti apa karena saya belum dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Kalau sewaktu-waktu ada panggilan, saya akan datang," tegasnya.

Sementara Guru Keagamaan SDN Tunggorono 2, Ninik Isrou Nikmah menjelaskan, saat itu 31 siswa sedang berbaris untuk praktik salat magrib. Para siswa diminta memperagakan gerakan seakan-akan menjadi makmum salat magrib.

"Kebetulan Bapak Kepala Sekolah ingin tahu sehingga mendampingi praktik salat anak-anak. Anak-anak yang tidak benar gerakannya dibetulkan. Memang ada beberapa anak yang salah," jelasnya.

Ninik pun menyatakan Ismunarko saat itu tidak melakukan kekerasan terhadap para siswa. "Cara membenarkan semisal gerakan rukuk, sujud dan gerakan kaki tahiyat akhir dan tahiyat awal. Menurut saya tidak ada pemukulan," tandasnya.

Yongki Harsandi (38) melaporkan Ismunarko ke Polres Jombang, Senin (16/9). Karena anaknya yang duduk di kelas 2 SDN Tunggorono 2 diduga dipukul oleh Kepala Sekolah tersebut. Dia juga menyebut Ismunarko diduga memukul 9 siswa lainnya saat mengikuti praktik salat di sekolah.

Laporan Yongki pun baru diterima polisi sebagai pengaduan masyarakat karena dia datang tanpa mengajak anaknya selaku korban. Sehingga polisi tidak bisa meminta keterangan dari korban. Terlebih lagi dugaan pemukulan itu sudah sepekan yang lalu.


Simak juga video "KPAI: Video Kekerasan Anak Jangan Disebar!":

[Gambas:Video 20detik]

(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.