Demo Mahasiswa di Depan Kantor Gubernur Sumsel Ricuh

Demo Mahasiswa di Depan Kantor Gubernur Sumsel Ricuh

Raja Adil Siregar - detikNews
Selasa, 17 Sep 2019 17:06 WIB
Demo Mahasiswa di Kantor Gubernur Sumsel (Foto: Raja Adil/detikcom)
Palembang - Aksi mahasiswa terkait kabut asap yang digelar di Palembang, Sumatera Selatan ricuh. Aksi itu memanas karena massa tak ditemui Gubernur Herman Deru.

Pantauan detikcom, aksi digelar di depan kantor Gubernur Sumatera Selatan Jalan A Rivai Palembang. Ratusan mahasiswa sejak awal aksi meminta untuk Gubernur Herman Deru menemui mereka.


Demo Mahasiswa di Depan Kantor Gubernur Sumsel RicuhDemo Mahasiswa di Kantor Gubernur Sumsel (Foto: Raja Adil/detikcom)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun setelah sekitar 1 jam aksi digelar, hanya ada Wakil Gubernur Mawardi serta Wakil Kapolda Sumsel, Brigjen Pol Rudi Setyawan yang datang untuk menemui mahasiswa.

Mawardi kemudian coba menemui para mahasiswa dan menyebut gubernur tak ada di Palembang. Pernyataan Mawardi pun membuat panas mahasiswa.

"Kami tidak mau wakil, tidak mau wakil gubernur yang menemui. Kami semua mau gubernur hadir dan membuat janji kepada rakyat di sini," kata Presiden Mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri), Nikmatul Hakiki Febriawan di lokasi demo, Selasa (17/9/2019).



Wakil Gubernur yang mendengar kalimat itu pun tampak kesal. Namun dia sempat menyebut gubernur tengah berada di luar kota meninjau kebakaran lahan bersama Pangdam dan Kapolda.

"Saya mau sampaikan, gubernur sedang tidak ada. Beliau sedang sama panglima (Pangdam Sriwijaya) dan Kapolda pergi ke beberapa wilayah meninjau karhutla," kata Mawardi Yahya.


Demo Mahasiswa di Depan Kantor Gubernur Sumsel RicuhFoto: Raja Adil/detikcom


Karena masih tetap ditolak, Mawardi pun terlihat kesal. Dia akhirnya meninggalkan mahasiswa di halaman kantor gubernur.

"Alhamdulillah kalau adek-adek sekarang mau nunggu Gubernur, mau sore, malam silakan," tegas Mawardi yang langsung meninggalkan mahasiswa.

Mahasiswa yang mendengar ucapan wakil Mawardi Yahya pun kemudian bersorak. Mereka melanjutkan aksi di halaman gubernur dengan diselimuti kabut asap yang mulai pekat.

Tidak lama Mawardi meninggalkan para mahasiswa, Wakil Kapolda Brigjen Rudi coba berkomunikasi dengan mahasiswa. Namun saat dia minta naik ke atas mobil komando, Rudi ditolak.

Beberapa anggota mencoba mengawal Rudi ke mobil komando. Namun tetap ditolak sampai akhirnya mahasiswa dan polisi terlibat bentrok.

Terlihat jelas botol mineral, kayu hingga tongkat melayang. Baik dari arah polisi maupun arah mahasiswa yang menolak Rudi merapat.

"Jangan naik, jangan naik, polisi jangan mendekat," teriak orator dari atas mobil komando.

Akibat aksi itu, terlihat beberapa polisi terluka. Termasuk seorang mahasiswa ada yang mengalami luka di kening.

Melihat kondisi itu, Wakil Kapolda Rudi meminta polisi dan mahasiswa untuk menjaga jarak. Bahkan Wakil Kapolresta Palembang, AKBP Andes Purwanti juga ikut menenangkan situasi.
Halaman 2 dari 2
(ras/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads