"Kita lihat tren ke depan. Dalam kabinet Pak Jokowi pasti ada teman muda. Ini sinyal Solo juga harus berubah dan mengatasi ketertinggalan. Mengelola Solo ini butuh energi yang besar, butuh percepatan," ujar aktivis Studi Kota Solo, Guntur Wahyu Nugroho, kepada detikcom, Selasa (17/9/2019).
Ada beberapa nama yang dia sebut cocok memimpin Kota Solo, salah satunya putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, Solo membutuhkan pemimpin berjiwa muda dan visioner.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang kerap menggelar diskusi bersama Forum Muda Visioner (Formusi) membahas nasib Kota Solo ini juga menyebut nama Ginda Ferachtriawan dan Dinar Retna Indrasari dari PDIP, serta Arya Surendra, yang menjabat Rektor Universitas Surakarta.
"Kalau ada banyak barang bagus, kenapa tidak dipilih, ada Gibran, atau dari PDIP ada Ginda, Dinar, atau Arya, Rektor UNSA, yang masih muda. Bahkan kalau tidak ada partai yang mendukung, kami siap menggerakkan masyarakat untuk mengajukan calon independen," ujarnya.
Aktivis muda Kota Solo lainnya, Shaggy Sigit Sarwanto, menilai Kota Bengawan membutuhkan sosok baru. Sosok tersebut juga harus dinamis, visioner, dan mau menerima perubahan tanpa meninggalkan budaya.
"Tidak harus anak muda, tetapi harus peka terhadap perubahan. Seperti Bu Risma di Surabaya, Pak Ridwan Kamil di Jawa Barat," kata pria yang mengelola akun media sosial 'Kota Solo' itu.
Dia menyebut beberapa nama, antara lain Ginda Ferachtriawan, yang merupakan kader PDIP, dan Evandra, yang sempat dimunculkan oleh Partai Golkar. Sedangkan nama Gibran, menurutnya, lebih cocok berkontestasi pada Pilwalkot Surakarta periode selanjutnya.
"Siapa sih yang tidak kenal Mas Ginda. Kalau Mas Gibran lebih baik jangan sekarang, karena Pak Jokowi masih menjadi presiden, agar tidak terjadi konflik kepentingan. Nanti kalau periode selanjutnya, saya dukung," kata pria yang aktif di komunitas SkyscraperCity Solo Raya itu. (bai/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini