Kekeringan di Situbondo Meluas hingga 6 Kecamatan

Dropping air bersih kepada warga kekeringan di Situbondo (Ghazali Dasuqi/detikcom)

Situbondo - Wilayah yang terdampak kekeringan di Situbondo terus meluas. Sampai saat ini ada 11 perkampungan warga yang dilanda kekeringan.

Perkampungan itu tersebar di 7 desa dalam 6 kecamatan di Situbondo. Untuk membantu kebutuhan warga, setiap hari BPBD Situbondo menyuplai air bersih ke daerah-daerah kekeringan secara bergantian.

"Pengiriman air bersih dilakukan tiap hari. Bergantian sesuai dengan jadwal. Sehari pengiriman bisa dua kali. Sekali kirim kita bawa tangki kapasitas 5.000 liter," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Situbondo Budi Narwanto kepada detikcom, Selasa (17/9/2019).

Seperti keterangan yang diperoleh detikcom, akhir Juli lalu ada tiga kecamatan yang meminta bantuan pengiriman air bersih. Namun saat ini ada 11 perkampungan yang hingga kini mendapatkan pasokan air bersih.

Sebelas perkampungan itu tersebar di enam kecamatan di Situbondo, antara lain Dusun Krajan, Dusun Secangan Barat dan Secangan Timur, ketiganya masuk Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur.

Berikutnya Dusun Jambaran Barat dan Jambaran Timur, Desa Plalangan, Kecamatan Sumbermalang. Lalu Dusun Jerugen, Desa Silomukti, dan Dusun Trebungan Timur, Desa Trebungan, di Kecamatan Mlandingan. Selanjutnya Dusun Krajan dan Dusun Sokaan Utara, Desa Gunung Putri, Kecamatan Suboh. Terakhir Dusun Sekar Putih, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, dan Dusun Bendusa, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa.

"Tapi kalau dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah daerah kekeringan tahun ini menyusut. Ada beberapa daerah yang biasanya dilanda kekeringan sudah berhasil diatasi, baik dengan pengeboran, pipanisasi, dan sebagainya," terang Budi.

Karena itu, papar Budi, saat ini pihaknya juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi masalah kekeringan di masa mendatang. Bisa dengan sumur bor, pipanisasi, maupun pembangunan lainnya. Harapannya, masalah kekeringan di Situbondo setiap musim kemarau bisa diatasi.

"Memang ada beberapa daerah yang sebenarnya sudah dilengkapi dengan sumur bor. Namun tetap kekurangan air bersih karena saat ini debit airnya kecil. Sekarang ini musim kemaraunya kan cukup panjang. Yang begitu tetap kami suplai, karena air bersih ini menjadi salah satu kebutuhan dasar warga," pungkas Budi. (sun/bdh)