Jawab Ngabalin, KPK Serahkan Nasib Pertemuan ke Jokowi

Jawab Ngabalin, KPK Serahkan Nasib Pertemuan ke Jokowi

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 15 Sep 2019 16:46 WIB
Dokumentasi aksi tolak revisi UU KPK. (Dok. detikcom)
Jakarta - Ali Mochtar Ngabalin mengatakan Istana tidak akan memanggil KPK terkait pengembalian mandat. Namun KPK tetap menyerahkan keputusan itu di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung.

"Kami serahkan pada Presiden," ujar Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Minggu (15/9/2019).

Ngabalin, sebagai Tenaga Ahli Kedeputian IV Kepala Staf Kepresidenan, sebelumnya menyampaikan tidak ada alasan bagi Jokowi untuk merespons tindakan pimpinan KPK. Menurut Ngabalin, pimpinan KPK harus melaksanakan tugas hingga purna pada Desember 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Nggak, nggak, nggak. Tidak ada sebab-akibatnya. Undang-undang sudah ada, mereka sudah mengambil sumpah, mereka sudah menandatangani kontrak melaksanakan tugasnya sampai Desember yang akan datang. Jalankan saja," kata Ngabalin.

"KPK itu lembaga penegak hukum negara, semuanya dibiayai APBN. Jangan dibikin menjadi lembaga penampung aspirasi rakyat, memimpin demonstrasi. KPK Jangan main politik. Kalau Pak Ketua KPK menyebut ada rumor-ada rumor, masa sih Ketua KPK pakai rumor-rumor sih? Waktu OTT itu pakai rumor juga atau apa?" imbuhnya.



Pada Jumat, 13 September kemarin, Ketua KPK Agus Rahardjo ditemani 2 wakilnya Laode M Syarif dan Saut Situmorang menyerahkan mandat ke Jokowi. Agus merasa selama ini ketika dinamika revisi UU KPK tidak dilibatkan.

"Dengan berat hati, pada hari ini kami menyerahkan tanggung jawab pengelolaan KPK kepada Bapak Presiden Republik Indonesia," kata Agus di KPK pada Jumat malam itu.


"Kami menunggu perintah apakah kemudian kami masih akan dipercaya sampai bulan Desember dan kemudian akan tetap operasional seperti biasa. Kami menunggu perintah," sambung Agus.

Sengkarut revisi UU KPK dianggap akan melemahkan pemberantasan korupsi dengan pemangkasan kewenangan KPK. Namun Jokowi mengaku tetap berkomitmen memperkuat KPK.


Simak Video "Duh! Massa di KPK Tak Tahu Alasan Mendemo KPK"

[Gambas:Video 20detik]

(dhn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads