Dukungan itu termasuk dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) melalui simbol kain hitam di akun Instagram. Tampak akun BEM se-UI tertutup kain hitam sebagai bentuk dukungan terhadap KPK.
"Kita menutup logo dengan kain hitam semua karena kita bersama KPK, KPK kemarin sudah menutup logonya juga menandakan kematian KPK lewat berbagai mekanisme untuk melemahkan pemberantasan korupsi itu sendiri," ujar Elang sebagai perwakilan dari BEM UI, Minggu (15/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah aliansi BEM se-UI itu disebut Elang turut mendapat dukungan dari sejumlah dosen. Sejauh ini disebutkan Elang ada 160 dosen se-UI yang menolak pelemahan KPK.
Elang mewakili aliansi BEM se-UI pun berharap pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk setidaknya mencabut Surat Presiden (Supres) yang menyetujui adanya revisi UU KPK. Meski Jokowi disebut Elang tidak sepenuhnya setuju draf revisi UU KPK dari DPR, ada poin-poin yang dianggapnya masih bermasalah.
"Jadi sebenarnya bila beliau memang serius untuk tetap mempertahankan KPK, nggak usah muluk-muluk deh. Seluruh RUU seharusnya ditolak," kata Elang.
Lantas, sampai kapan nantinya foto profil Instagram aliansi BEM se-UI itu akan tertutup kain hitam?
"Sampai kita dapat kepastian, yakni RUU nggak diketuk," tegas Elang.
Sebelumnya, ada tiga logo KPK di Gedung Merah-Putih yang ditutup kain hitam oleh Wadah Pegawai (WP) KPK. Penutupan logo dengan kain hitam itu sebagai tanda penolakan terhadap revisi UU KPK.
Namun, pada Jumat, 13 September kemarin, sejumlah pendemo yang mengaku mendukung revisi UU KPK meminta agar kain hitam itu dicopot. Mereka juga membakar karangan bunga tanda dukacita kepada KPK yang berada di halaman depan. Kericuhan pun sempat terjadi karena pihak dari WP KPK menolak mencopot kain hitam tersebut. (dhn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini