Khofifah Ajak Masyarakat Libatkan Generasi Z Saat Konsolidasi Kebangsaan

Khofifah Ajak Masyarakat Libatkan Generasi Z Saat Konsolidasi Kebangsaan

Deni Prastyo Utomo - detikNews
Sabtu, 14 Sep 2019 18:36 WIB
Gubernur Khofifah/Foto: Istimewa
Surabaya - Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat melibatkan generasi Z dalam berbagai konsolidasi kebangsaan baik secara ideologis, pemikiran maupun gerakan. Hal ini untuk menghindari adanya potensi kristalisasi politik identitas di kalangan generasi muda yang berisiko terhadap munculnya pemimpin yang eksklusif.

"Data ini diperkuat berdasarkan survei dari UIN Syarif Hidayatullah yang menunjukkan pengaruh intoleransi dan radikalisme mulai menjalar ke banyak sekolah dan universitas di Indonesia. Serta survei LIPI terkait kecenderungan politik identitas terutama di kalangan berpendidikan tinggi," kata Khofifah di acara Halaqoh Kyai-Santri Tentang Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Jawa Tengah, di Hotel Grand Wahid, Kota Salatiga, Sabtu (14/9/2019).

Khofifah menambahkan, berdasarkan survei tersebut juga bisa disimpulkan bahwa guru dan dosen juga memiliki potensi tumbuhnya disharmoni dan intoleransi. Oleh sebab itu, para guru maupun dosen juga harus mulai membuka kembali sejarah bagaimana para founding fathers memikirkan berdirinya negara ini. Dasar negara serta menjaga keseimbangan antar elemen masyarakat yang berbeda suku, agama dan bahasa agar tetap bersatu.

Khofifah mencontohkan, salah satunyatentang referensi penting dalam kehidupan persaudaraan kebangsaan oleh Presiden Pertama RI Soekarno maupun Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid terhadap sejarah Pancasila. Semua perdebatan anggota BPUPKI dalam merumuskan falsafah dasar negara terekam dalam sebuah dokumen yang menandakan kebesaran jiwa dan kearifan para pendiri bangsa.

"Sejarah kebangsaan ini harus kita sebarluaskan dan disosialisasikan kepada guru-guru di tiap sekolah. Sejarah ini juga bisa menjadi referensi penting bahwa dasar ontologis Pancasila bisa menjadi titik tumpu, titik temu dan titik tuju dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," lanjutnya.

"Survei kedua lembaga tadi menunjukkan bahwa sebagian generasi kita pola pikir dan gerakannya relatif eksklusif bukan inklusif. Oleh sebab itu Jatim dan Jateng harus sering bertemu untuk membahas masalah ini dan selalu waspada karena embrionya sudah nampak," imbuhnya.


Dia menegaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik. Hal ini ditunjang data dari Price waterhouse Coopers (PWC) yang mengungkapkan pada tahun 2050 ekonomi Indonesia akan menduduki peringkat ke-4 terbesar di dunia. Sementara Mc Kinsey memprediksi tahun 2030 Indonesia merupakan negara dengan skala ekonomi terbesar ke enam di dunia.

"Banyak orang yang memberikan perspektif negatif yang mengakibatkan kita menjadi pesimis. Oleh sebab itu saya ingin mengajak kita semua untuk terus optimis dengan kerja keras dan bersinergi serta doa para ulama semua, karena masa depan Indonesia begitu cerah," pungkas Khofifah.

Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa Indonesia memiliki beragam dan kaya akan budaya. Hal ini akan menjadi kekuatan bangsa terbesar. Namun, harus terus dikawal oleh semua pihak atau civil society dan bukan hanya pemerintah saja.

"Pertemuan kita siang hari ini menjadi inspirasi, agar semua juga perduli pada kebhinekaan Indonesia. Mari kita rapatkan barisan dan berikan nyawa kita jika ini menyangkut negara," ungkap Ganjar Pranowo.

Senada dengan Gubernur Khofifah, pihaknya juga mengindikasi adanya pengaruh intoleransi dan radikalisme di sekolah-sekolah. Bahkan, dirinya juga melakukan pengecekan langsung di sekolah-sekolah di bawah pengelolaan Pemprov Jateng. Dari hasil survei tersebut diketahui bahwa terdapat tujuh sekolah yang terindikasi adanya radikalisme.

"Terkait hal ini saya mulai membuat sistematika, siapa yang bisa menjelaskan ke anak-anak tentang nilai kesejarahan. Karenanya, peran ponpes sangat penting untuk ikut membangun nilai-nilai kebangsaan dan mengajarkan Hubbul Wathan Minal Iman pada mereka," tandas Ganjar.


Tonton juga video "Pendeta Papua Temui Gubernur Jatim" :

[Gambas:Video 20detik]

(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.