"Tapi muncul baru sekarang kan, ada modus baru pembakaran hutan karena politik ya kan, di Palangka Raya itu. Misalnya membakar hutan karena ada persaingan politik dalam rangka pilkada. Itu juga saya minta ditindak dengan tegas tangkap saja, hukum seberat-beranya karena itu merugikan umum," ujar Wiranto saat membuka rapat koordinasi penanganan karhutla di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (13/9/2019).
Wiranto mengatakan, setelah melakukan tinjauan ke lapangan, 99 persen penyebab karhutla adalah ulah tangan manusia. Pertama, akibat pembukaan lahan perkebunan dengan cara membakar lahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Wiranto mengatakan kebakaran hutan dan lahan diakibatkan oleh ulah korporasi. Wiranto menegaskan akan melakukan tindakan tegas.
"Lalu akibat ulah korporasi juga sebenarnya sudah dapat dikurangi bahkan dengan adanya penerapan hukum yang tegas dan lugas ini sudah ada perasaan jera di mereka dan sudah dapat dikurangi," lanjutnya.
Wiranto mengatakan arah asap tak bisa diprediksi karena bergantung pada arah angin. Namun dia tak menganulir kalau asap imbas karhutla mengganggu masyarakat. Karena itu, Wiranto menggelar rapat koordinasi untuk mengambil langkah mengurangi titik api.
"Saudara sekalian kita tahu bahwa asap ini larinya nggak bisa kita kendalikan tergantung anginnya ke mana. Tetapi, apa pun maka perkembangan asap ini sudah mulai mengganggu kehidupan masyarakat setempat," kata dia. (lir/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini