"Ibu itu pendiam. Sekarang penyanyi mana sih yang seperti ibu saya? Ibu itu nggak bisa joget. Kalau penyanyi sekarang bisa joget. Karena pimpinan yang dulu itu, yang namanya almarhum Al Katir, memang tidak diperbolehkan joget," kata Agung Moerijanto (55), putra pertama Ida Laila, kepada wartawan di rumah duka, Jalan Kanser Ploso, Tambaksari, Surabaya, Kamis (12/9/2019).
Agung mengenang, saat menjadi penyanyi, ibunya selalu melakukan rekaman pada pagi hari. Jika rekaman dilakukan siang hari, suara banyak terkontaminasi, seperti makanan dan minuman.
"Rekaman itu memang dari dulu setiap mau rekaman nggak boleh siang. Subuh bangun tidur. Itu suara aslinya. Itu memang suara khasnya. Kalau siang kan sudah kena makanan atau segala macam. Kalau pagi benar-benar bangun tidur kan suara aslinya," lanjut Agung.
Apalagi, jelas Agung, zaman dahulu rekaman harus benar-benar suara aslinya yang keluar. Tidak seperti saat ini, yang banyak peralatan canggih sehingga menunjang suara bagus.
"Kalau dulu kan nggak ada alat. Kalau sekarang, suaranya nggak masuk atau nadanya tidak masuk, bisa pakai alat. Dulu kalau cengkoknya nggak masuk, ya diulang," tandas Agung.
Sementara itu, salah satu pekerja seni Jawa Timur, Imron Sadewo, mengenang sosok Ida Laila sebagai pengayom dan merangkul para musisi serta penyanyi yang masih junior. Para junior pun mengaku segan terhadap wanita yang meninggal pada usia 76 tahun tersebut.
![]() |
"Beliau bersahaja, sedekahnya luar biasa. Penyabar. Kalau memberikan tutur kata, kalau seandainya tidak ada yang disuka, beliau menyampaikan secara lembut. Bu Ida ini adalah sosok yang ibu banget," jelas pentolan grup dangdut Moneta tersebut.
Baca juga: Pedangdut Senior Ida Laila Tutup Usia |
Menurutnya, lagu 'Sepiring Berdua' yang pernah dinyanyikan Ida Laila sangat dihafal dan dikenal. Bahkan semua karya Ida Laila masih merajai di mana pun tempatnya.
Ke depan, harapan Imron, ada sosok Ida Laila baru sebagai penerus yang memiliki karakter dan ciri suara tersendiri.
"Harapan kami dari pekerja seni di Jawa Timur, lahir sosok Ida Laila-Ida Laila yang baru, yang punya karakter, tanggung jawab terhadap profesinya. Dan harapan saya, semoga dangdut semakin terhormat di posisi, sebagai dangdut yang punya jati diri," lanjut Imron.
Untuk mengenang sosok Ida Laila, Imron bersama pekerja seni Jatim akan menggelar konser sosial dengan membawakan lagu-lagu Ida Laila.
"Kita akan berkolaborasi dengan penyanyi-penyanyi di angkatan beliau dan kaum milenial dengan membawakan lagu-lagu beliau," tandas Imron. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini