Ketua DPRD sementara Surabaya Adi Sutarwijono atau Awi membenarkan bahwa fenomena itu juga terjadi di DPRD Surabaya. Ada anggota DPRD Surabaya yang menggadaikan SK-nya. Dan itu selalu terjadi dalam setiap periode.
"Setiap periode pasti ada. Karena setiap orang punya kebutuhan masing-masing," kata Awi saat dihubungi detikcom, Selasa (10/9/2019).
Awi menyebut bahwa itu bukanlah gadai, tetapi pinjaman. Dan tidak semua anggota legislatif usai pelantikan selalu mengambil kredit pinjaman. Sebab, pinjaman itu didasarkan pada kebutuhan masing-masing.
"Ada yang mau ambil ada nggak. Nanti pas ambil ada kebutuhan pribadi untuk mantu anak, nyekolahin anak dan lain-lain," jelas Awi.
Saat ditanya siapa saja anggota DPRD Surabaya yang sudah mengajukan? Awi mengaku tidak tahu persis. Karena dalam mekanismenya, jika kredit pinjaman hanya ratusan juta tidak harus meminta persetujuan pimpinan dewan, namun cukup di ketua fraksi partai masing-masing.
"Saya tidak tahu, karena kalau pinjaman hanya beberapa ratus juta, tidak perlu persetujuan Pimpinan DPRD. Cukup di Ketua Fraksi masing-masing," ujar alumnus Fisip Universitas Airlangga (Unair) itu.
"Terlebih sekarang kan masih Pimpinan Sementara DPRD. Tidak ada surat masuk ke saya untuk meminta persetujuan kredit pinjaman. Perkiraan, persetujuan itu sudah cukup di Ketua Fraksi," pungkasnya.
Tonton juga video Menpora Cabut SK Pembekuan PSSI:
(fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini