Panitia acara tersebut telah menyiapkan ribuan paket nasi berkat, baik untuk warga maupun tamu undangan. Nasi berkat dibungkus dengan daun jati.
Pembagian nasi berlangsung sejak pagi hingga siang hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upacara Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran dan doa Asyura oleh KH Muhammad Syaroni Achmadi. Kemudian luwur atau kain penutup makam berbentuk ranjam diusung dari tajug menuju makam Kanjeng Sunan Kudus untuk dipasang di dalam cungkup, dilanjutkan dengan tahlil. Dengan urutan tahlil adalah Iftitah oleh KH Mujib Sholeh, tahlil oleh KH Hasan Fauzi, dan doa oleh Habib Umar Muthohar.
![]() |
Sebanyak 389 tamu undangan, terdiri atas ulama, tokoh agama, Forkopimda Kabupaten Kudus, serta Perhimpunan Pemangku Makam Auliya se-Jawa (PPMA), hadir dalam acara ini. Adapun ulama yang hadir di antaranya KH Muhammad Syaroni Achmadi, KH Mc Ulil Albab Arwani, Habib Umar Muthohar, KH Arifin Fanani, KH Hasan Fauzi, dan KH Noor Khalim Ma'ruf.
Dia menjelaskan nasi berkat dibungkus dengan daun jati dan diikat menggunakan tali. Dibutuhkan 78.500 lembar daun jati untuk membungkus nasi berkat dalam acara ini. Total seluruh jenis berkat tahun ini, kata Nadjib, naik 14,36 persen dari tahun lalu.
"Hanya daun jati terbatas. Makanya dicampur pakai plastik juga," kata dia.
Dia mengatakan semua bahan pembuatan nasi berkat merupakan hasil dari sedekah dari masyarakat. Adapun rincian sedekah tahun ini terdiri atas 14 ekor kerbau, 84 ekor kambing, 7 ekor ayam, 15.270 kg beras, 482 kg gula, 12 botol kecap, 1.474 meter kain jenis biasa, 51,5 kg bawang merah, 9,5 kg bawang putih, 56,5 kg garam, 18 tandan pisang, 283 butir kelapa, dan lainnya.
"Demikian juga untuk beras sodakoh, juga mengalami kenaikan dari 12.126,50 kg jadi 15.270,5 kg (25,92 persen)," imbuh Nadjib.
Nadjib menjelaskan sedekah kerbau berasal dari sejumlah perusahaan swasta, kepolisian, dan gubernur. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini