Negosiasi antara Pyongyang dan Wahington tengah mengalami kebuntuan sejak pertemuan puncak kedua antara pemimpin Korut Kim Jong-Un dan Presiden AS Donald Trump pada Februari lalu berakhir tanpa kesepakatan.
Militer Korea Selatan (Korsel) menyatakan bahwa Korut dua kali meluncurkan proyektil tak dikenal pada Selasa (10/9) pagi ke arah timur yang terbang sekitar 330 kilometer (205 mil) dari daerah Kaechon di provinsi Pyongan Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak ada keterangan lebih detail mengenai peluncuran tersebut, namun ini merupakan peluncuran proyektil terbaru oleh Korut sejak Juli lalu. Sebelumnya, Korut meluncurkan rudal-rudal jarak pendek.
"Kami mengetahui laporan proyektil yang diluncurkan dari Korea Utara," ujar seorang pejabat senior AS. "Kami terus memonitor situasi dan berkonsultasi erat dengan sekutu-sekutu kami di wilayah," imbuhnya.
Sebelumnya, Trump dan Kim telah sepakat untuk memulai kembali dialog, namun hingga saat ini pembicaraan belum juga dimulai.
"Kami bersedia untuk bertatap muka dengan AS sekitar akhir September di waktu dan tempat yang dapat kita sepakati," kata Wakil Menteri Luar Negeri Korut, Choe Son Hui dalam statemen yang dirilis kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency pada Senin (9/9) waktu setempat.
Trump pun menanggapi perihal rencana pertemuan tersebut. Trump mengaku memiliki hubungan baik dengan Pemimpin Korut Kim Jong-Un.
"Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Ketua Kim. Saya selalu mengatakan bahwa mengadakan pertemuan adalah hal yang baik. Kita akan lihat apa yang terjadi," tutur Trump.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini