Korut Kembali Tembakkan 2 Proyektil, Keenam Kali Sejak Bulan Lalu

Korut Kembali Tembakkan 2 Proyektil, Keenam Kali Sejak Bulan Lalu

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 16 Agu 2019 09:49 WIB
Warga Korsel di stasiun Seoul tampak menyaksikan berita televisi soal peluncuran proyektil oleh Korut (AP Photo/Lee Jin-man)
Pyongyang - Lagi-lagi, Korea Utara (Korut) menembakkan dua 'proyektil tak teridentifikasi' yang terpantau jatuh ke laut. Aktivitas peluncuran semacam ini merupakan yang kesekian kalinya dilakukan Korut dalam beberapa bulan terakhir.

Seperti dilansir AFP, Jumat (16/8/2019), aktivitas terbaru Korut menembakkan proyektil itu disampaikan oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) dalam pernyataan terbaru. Dalam pernyataannya, militer Korsel menyebut dua proyektil itu ditembakkan dari dekat kota Tongchon, Provinsi Kangwon, Korut.

Dua proyektil tersebut dilaporkan jatuh ke perairan Laut Timur, yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Militer sedang memantau situasi jika ada peluncuran tambahan, sembari mempertahankan sikap siap," demikian pernyataan kantor Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS).


Laporan AFP menyebut peluncuran proyektil ini merupakan aktivitas keenam kali yang dilakukan Korut sejak bulan lalu.

Untuk peluncuran-peluncuran sebelumnya, pemimpin Korut, Kim Jong-Un, menyebutnya sebagai 'peringatan serius' bagi latihan militer gabungan Amerika Serikat (AS) dan Korsel yang dimulai awal bulan ini.

Diketahui bahwa Korut selalu geram dengan setiap latihan militer yang digelar bersama oleh AS dan Korsel, tetangganya. Korut bersikeras menyebut latihan gabungan semacam itu sebagai latihan untuk menginvasi wilayahnya.

Pada Jumat (16/8) pagi waktu setempat, Komisi Reunifikasi Perdamaian Negara Korut merilis pernyataan yang isinya menolak komentar Presiden Korsel Moon Jae-In soal harapan untuk unifikasi kedua Korea. Ditegaskan Korut bahwa pihaknya tidak ingin berdiskusi soal apapun dengan otoritas Korsel untuk ke depannya.


Komentar Presiden Moon yang dikomentari Korut itu disampaikan dalam pidato memperingati bebasnya Korea dari penjajahan Jepang tahun 1910-1945 silam. Dalam pidatonya saat itu, Presiden Moon menekankan tujuannya yakni 'mencapai perdamaian dan unifikasi tahun 2045', meskipun diketahui masa jabatannya berakhir pada 2022 mendatang.

Dalam pernyataan menanggapi Presiden Moon, Korut menyalahkan Korsel atas buntunya 'deklarasi bersejarah Panmunjom'. "Kami tidak punya apa pun untuk dibahas dengan otoritas Korea Selatan, juga tidak ingin duduk bersama mereka lagi," tegas Korut.




Tonton video saat Kim Jong Un Pimpin Langsung Uji Coba Rudal:

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads