"Iya benar, ada kabar akan dijual. Untuk alasan dan bagaimana itu terjadi, kami sudah koordinasi dengan manajemen Bentoel, untuk menanyakan secara langsung," ujar Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TABC) Kota Malang Agung H Buana kepada detikcom, Senin (9/9/2019).
Agung mengatakan pertemuan dengan manajemen Bentoel telah dijadwalkan. Tujuannya adalah untuk mengetahui secara gamblang alasan dijualnya museum tersebut.
"Agenda pertemuan dengan Bentoel sebenarnya hari ini, tapi ditunda besok," kata Agung.
Pantauan detikcom, spanduk besar berwarna merah terpasang di depan bangunan di kompleks Museum Bentoel.
Terpampang tulisan 'DIJUAL" yang dilengkapi dengan nomor kontak yang dapat dihubungi. Petugas keamanan (satpam) yang berjaga di lokasi ikut membenarkannya.
![]() |
"Iya, memang dijual," jawab salah satu personel satpam saat ditemui di lokasi.
Museum dalam kondisi tutup, tidak terlihat lagi adanya aktivitas. Prasasti Museum Bentoel yang terpasang setelah diresmikan pada Oktober 2013 juga sudah tak terlihat.
Museum ini merupakan rumah Ong Hok Liong, pendiri rokok merek Bentoel pada 1930.
Untuk mengingat perjalanan industri rokok kretek pertama di Indonesia itu, dibangunlah museum di bekas rumah Ong Hok Liong.
Surat terbuka dan petisi muncul di media sosial. Surat ditujukan kepada Wali Kota Malang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Tim Ahli Cagar Budaya, dan Asosiasi Museum Indonesia Daerah Jawa Timur.
Baca juga: Unik! Belitung Punya 'Museum' Khusus Geopark |
Ada sejumlah poin yang diangkat agar mendapatkan perhatian. Salah satunya, Tim Ahli Cagar Budaya (TABC) Kota Malang memberikan rekomendasi penetapan cagar budaya bagi Museum Bentoel mengingat nilai sejarah serta usianya yang sudah di atas 50 tahun.
Selain itu, di lokasi Museum Bentoel terdapat dua arca peninggalan masa Hindu-Buddha, yaitu sebuah arca berbentuk dewa dan sebuah berbentuk arca Nandi. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini