Soal Masalah di Papua, Freddy Numberi Soroti Pengawasan Otonomi Khusus

Soal Masalah di Papua, Freddy Numberi Soroti Pengawasan Otonomi Khusus

Ibnu Hariyanto - detikNews
Sabtu, 07 Sep 2019 21:28 WIB
Freddy Numberi (Foto: dokumentasi 20detik)
Jakarta - Tokoh Papua Freddy Numberi mengatakan pemerintah harus membuat konsep yang jelas dalam penyelesaian masalah di Papua. Menurut Freddy, pemerintah harus melibatkan semua pihak dalam penyelesaian masalah Papua.

"Kalau dialog begitu kan separuh-separuh. Orang yang dimaksud anak-anak itu harus ada konsep yang jelas, duduk bersama semua perwakilan duduk bersama gimana mau Papua ke depan," kata Freddy Numberi dalam diskusi 'Papua dalam Dialog' di Sekretariat PMKRI, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pensiun TNI AL ini mengatakan pemerintah harus bisa mengakomodir aspirasi dari seluruh elemen masyarakat adat Papua. Sebab, Freddy khawatir bila tak mampu mengakomodir seluruh aspirasi masyarakat adat Papua maka akan timbul konflik internal.

"Makanya saya katakan Papua terdiri dari 7 budaya tidak mungkin hanya satu saja, karena itu akan menimbulkan konflik di mereka sendiri. Biarkan tumbuh dari bawah di antara kelompok itu Mamta bicara, kita di Mamta butuh apa, Saireri, Bomberai, Domberai, Lapogo, Meepagi, Ha-amin bicara, mau apa," tuturnya.



Selain itu, Freddy menyebut pemerintah juga perlu melalukan evaluasi terhadap sistem otonomi khusus di Papua. Freddy menilai selama ini pengawasan terhadap sistem otonomi khusus di Papua itu dirasa masih kurang.

"Ini yang membuat selalu bertanya. Kita tahu juga otonomi khusus banyak yang tidak terlaksana dengan benar. Jangan hanya salahkan daerah, pusat juga harus introspeksi diri apa yang belum kita lakukan dalam konteks pengawasan dan pendampingan. Tidak boleh saling menyalahkan semua harus fair," ujarnya.



Karena, Freddy menilai program-program pemerintah untuk Papua belum menjangkau semua elemen masyarakat di Papua. Untuk itu, Freddy berharap pemerintah baik pusat atau daerah melalukan evaluasi.

"Uang begitu banyak yang keluar tapi mereka tidak merasakan apa-apa sekolah saja susah, kesehatan susah. Tentu ini timbul pertanyaan kita. Pemerintah baik dari pusat dan daerah harus koreksi diri gimana ke depannya," kata Freddy.
Halaman 2 dari 2
(ibh/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads