Duta Besar RI untuk PBB di Jenewa, Hasan Kleib, menjelaskan lewat keterangan pers yang dimuat di situs resmi Permanent Mission of the Republic of Indonesia, Kamis (5/9/2019).
Pertama-tama, PTRI menjelaskan bahwa Bachelet telah menggelar jumpa pers dalam rangka setahun masa jabatannya, Indonesia tidak disinggung secara khusus melainkan bersama-sama dalam bahasan tentang protes massa yang terjadi di Hong Kong, Rusia, Honduras, Zimbabwe, dan India. Setelah itu, barulah Bachelet menyampaikan pernyataan pers terkait situasi di Provinsi Papua dan Papua Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa hari sebelum press conference yaitu segera setelah terjadinya peristiwa di Papua, diplomat Indonesia di PTRI Jenewa telah melakukan serangkaian pertemuan dan komunikasi dengan pejabat kantor KTHAM. Pertemuan dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih akurat terkait situasi di Papua, mengingat terdapatnya berbagai distorsi pemberitaan yang tidak mencerminkan situasi sebenarnya dan latar belakang kejadian," demikian bunyi keterangan pers dari PTRI.
PTRI telah menyampaikan kepada Bacelet bahwa aparat keamanan telah bertindak profesional dan menghindari kekerasan dalam menghadapi massa. PTRI juga telah menyampaikan kepada Bachelet bahwa pembatasan akses internet dilakukan untuk mencegah penyebaran hoax. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran pemerintah pusat hingga daerah sangat menyesalkan insiden rasisme di Malang dan Surabaya yang telah mencetuskan protes massa di Papua.
"Penjelasan PTRI Jenewa tersebut kiranya telah memberikan gambaran yang jelas dan akurat bagi KTHAM untuk mengeluarkan komentar yang cukup berimbang antara penyampaian keprihatinannya dengan sambutan baik atas upaya nyata pemerintah Indonesia dalam mengatasi situasi di Papua, sesuai dengan komitmen demokrasi dan perlindungan HAM di Indonesia," kata dia.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini