Supervisor Pusdalops BPBD Kabupaten Jombang Stevie Maria atau Peppy mengatakan, kabar seorang pemancing tenggelam ini berasal dari keterangan Muslim (62). Sekitar pukul 09.30 WIB, Muslim sedang mencangkul di kebunnya di dekat Sungai Brantas.
"Saksi (Muslin) menyatakan ada orang tenggelam. Saksi sempat menolong, tapi karena terbatas tenaga dan usianya akhirnya korban tidak tertolong," kata Peppy kepada wartawan di lokasi, Kamis (5/9/2019).
Berdasarkan keterangan Muslim, lanjut Peppy, korban seorang pria membawa tas yang berisi alat memancing ikan. Korban tiba-tiba turun dan berusaha untuk menyeberangi Sungai Brantas.
Saat itu debit air terkesan sedang surut. Muslim mengaku sempat mengingatkan korban agar tak masuk ke tengah sungai. Namun, korban nekat menyeberang sehingga tenggelam dan terseret arus sungai.
"Kami belum tahu kenapa korban menyeberangi sungai. Identitas korban juga belum kami ketahui," ujarnya.
Saat ini operasi pencarian terhadap pria tak dikenal itu sedang digelar. Terdapat 2 tim dari BPBD Jombang dan relawan Nganjuk yang terlibat dalam pencarian. Selain itu, tim Basarnas pos Trenggalek akan membantu pencarian korban.
"Sementara ini kami manuver di permukaan, harapannya korban bisa muncul. Kedalaman sungai 5-7 meter tidak mungkin diselami karena arus bawah deras, visibilitas di dalam air juga nol," terangnya.
Sementara Kapolsek Ploso Kompol Sutikno mengaku telah datang ke lokasi pagi tadi. Pihaknya kini berupaya melacak identitas korban melalui jajaran Kepala Desa di Kecamatan Ploso dan sekitarnya. Namun, dia mengaku ragu dengan keterangan saksi Muslim.
"Saya kok kurang yakin. Asal usul orang itu dari mana, kok tahu-tahu tenggelam," tandasnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini