Bogor - Tumpukan
sampah di perlintasan rel kereta api di RW 7 Puspanegara, Citeureup, Kabupaten Bogor, disebut warga sudah ada sejak 2015. Lurah Puspanegara, Suharto Surah, mengatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor untuk mengatasi tumpukan sampah tersebut.
Suharto menjelaskan dirinya baru dua minggu menjabat sebagai Lurah Puspanegara. Dia mengaku sudah mengecek kondisi tumpukan sampah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain koordinasi dengan dinas dan UPT, kami akan menyosialisasikan tentang sampah ini ke RT dan RW terkait agar tidak ada lagi yang membuang sampah secara sembarangan," kata Suharto di Kantor Kelurahan Puspanegara, Citeureup, Kabupaten Bogor, Kamis (5/9/2019).
Dia menambahkan sampah ini berasal dari warga sekitar serta pengendara yang membuang sampah secara sembarangan. Namun, Suharto belum memastikan apakah tumpukan sampah itu terjadi karena tidak adanya tempat pembuangan sementara atau tidak di lingkungan sekitar.
"Di dekat tumpukan sampah itu ada pemukiman warga, yaitu Kampung Bojong. Saya belum cek detail apakah sumbernya karena tidak ada tempat pembuangan sementara (TPS) atau bagaimana. Tapi tetap, kelurahan akan menyelidiki," tutur dia.
Sebelumnya, terlihat tumpukan sampah di samping rel kereta api RW 7 Kelurahan Puspanegara, Citeureup, Kabupaten Bogor. Panjang tumpukan sampah ini sekira 60 m dengan ketinggian sekitar 3-4 m.
Tumpukan sampah di samping rel kereta api ini didominasi sampah organik. Ada banyak sisa sayuran, telur, dan plastik-plastik di tumpukan sampah ini. Terpantau juga, ada sebagian sampah yang menghitam seperti habis dibakar. Bau menyengat pun tercium dari sekitaran lokasi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini