Pemimpin Hong Kong Cabut RUU Ekstradisi, Ini Tanggapan Media China

Pemimpin Hong Kong Cabut RUU Ekstradisi, Ini Tanggapan Media China

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 05 Sep 2019 11:12 WIB
Seorang warga Hong Kong sedang menonton pengumuman Carrie Lam soal pencabutan RUU ekstradisi (AP Photo/Vincent Yu)
Beijing - Surat kabar resmi otoritas China mengomentari pencabutan rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi oleh pemimpin Hong Kong, Carrie Lam. Pencabutan itu dinilai membuat para demonstran Hong Kong tidak punya alasan lagi untuk melanjutkan aksi kekerasan.

Lam mengumumkan pencabutan RUU ekstradisi itu pada Rabu (4/9) waktu setempat, setelah unjuk rasa besar-besaran, yang terkadang berujung bentrokan, menyelimuti Hong Kong selama nyaris tiga bulan terakhir. Lebih dari 1.000 demonstran ditangkap dalam serentetan bentrokan tersebut.

RUU ekstradisi yang kontroversial itu akan mengizinkan ekstradisi tersangka ke China daratan, yang pengadilannya dikendalikan oleh Partai Komunis. Pencabutan RUU ini merupakan salah satu dari lima tuntutan utama para demonstran antipemerintah di Hong Kong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Seperti dilansir Reuters, Kamis (5/9/2019), surat kabar China Daily yang dikelola oleh pemerintah China menyebut keputusan mencabut RUU ekstradisi itu sebagai 'ranting zaitun' yang melambangkan perdamaian.

"Respons yang tulus dan sungguh-sungguh bagi suara rakyat ... (yang) bisa diinterpretasikan sebagai sebuah ranting zaitun yang diserahkan kepada pihak-pihak yang sebelumnya menentang RUU itu dalam beberapa bulan terakhir," sebut China Daily dalam editorial terbarunya.

Unjuk rasa menentang RUU ekstradisi dimulai sejak Maret lalu di Hong Kong, namun menjadi semakin besar sejak pertengahan Juni. Dalam nyaris tiga bulan terakhir, unjuk rasa digelar rutin setiap akhir pekan dan semakin lama semakin meluas menjadi seruan reformasi demokrasi bagi Hong Kong.

Tidak diketahui secara pasti apakah pencabutan RUU ekstradisi -- yang pembahasannya di parlemen telah ditangguhkan sejak Juni -- akan bisa membantu mengakhiri unjuk rasa besar-besaran di Hong Kong yang berstatus Wilayah Administrasi Khusus (SAR) ini.

Tajuk utama pada editorial China Daily berbunyi: "Para demonstran sekarang tidak mempunyai alasan untuk melanjutkan aksi kekerasan."

"Pemerintah SAR telah memberi kesempatan pada warga Hong Kong untuk mengganti antagonisme dan konfrontasi dengan perdamaian dan dialog," tulis China Daily dalam editorialnya.

"Dan semoga, perdamaian dan stabilitas akan kembali pulih tepat waktu agar kota tersebut bisa mengalihkan energi dan waktunya dalam menyelesaikan persoalan sosial dan ekonomi," imbuh editorial China Daily tersebut.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads