Cerita Polisi yang Kena Anak Panah Saat Rusuh di Deiyai

Cerita Polisi yang Kena Anak Panah Saat Rusuh di Deiyai

Matius Alfons - detikNews
Kamis, 05 Sep 2019 09:25 WIB
Foto: Bripda Dedi Taime yang terkena anak panah saat rusuh di Deiyai (Matius Alfons/detikcom)
Jayapura - Bripda Dedi Taime menceritakan kejadian mencekam saat unjuk rasa berujung rusuh di Deiyai, Papua. Dedi saat itu menjadi korban terkena anak panah.

"Iya ketika kena panah toh, itu saya terjatuh terus teman-teman yang lihat saya bilang tidak boleh bergerak dulu," kata Dedi kepada wartawan di ruang VIP RS Bhayangkara Polda Papua, Abepura, Papua, Kamis (5/9/2019).




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat terkena anak panah, Dedi menyebut dirinya diminta teman-temannya untuk tenang. Salah satu temannya, sebut Dedi, mematahkan anak panah yang menancap di lehernya.

"Mereka coba tenangkan saya, ada yang mematahkan panah saya untuk kasih pendek agar aku bisa bergerak lagi," sebut Dedi.

Setelah terkena anak panah, Dedi langsung dibawa teman-temannya ke kantor Bupati. Selanjutnya, dia dibawa ke RSUD Paniai.



Sementara itu, Kabidokes RS Bhayangkara Kombes Agustinus mengatakan hingga saat ini ada 3 personel kepolisian yang masih dirawat. Agustinus menyebut saat ini kondisi para personel korban kerusuhan berangsur membaik.

"(Kondisi) sudah bagus, tinggal kontrolnya aja," ucap Agustinus.




Agustinus mengungkap para personel saat ini sudah ditempatkan di ruang biasa. Mereka, sebut Agustinus, masih harus melalui tahap fisioterapi.

"Sudah dirawat di ruang biasa, tapi mungkin masih butuh fisioterapi, karena ada imobilisasi, jadi karena sudah sembuh harus latihan-latihan lagi," ucap Agustinus.

Sebelumnya, Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto mengatakan kondisi anggotanya yang juga menjadi korban amukan massa pendemo di Deiyai telah dilakukan tindakan medis (operasi). Saat ini kondisi korban juga sudah membaik.

Halaman 2 dari 2
(maa/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads