Dampak Lautan Sampah Kali Jambe Bekasi: Banyak Nyamuk-Warga Kena DBD

Dampak Lautan Sampah Kali Jambe Bekasi: Banyak Nyamuk-Warga Kena DBD

Isal Mawardi - detikNews
Rabu, 04 Sep 2019 18:04 WIB
Anak-anak saat melintas di jembatan atas Kali Jambe, Bekasi (Isal Mawardi/detikcom)
Jakarta - Lautan sampah di Kali Jambe, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, berdampak bagi kesehatan warga sekitar. Ketua RT 4 Desa Mangunjaya, Yudi Susanto, menyebut sejumlah warganya terkena demam berdarah dengue (DBD) karena banyak nyamuk di wilayahnya akibat sungai ditutupi sampah.

"Efeknya ya begitu, warga sekitar ya bau, banyak nyamuk, apalagi penyakit itu juga ya namanya sampah numpuk. Yang disini rata-rata DBD," ujar Yudi ketika ditemui di kediamannya Desa Mangunjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu (4/9/2019).


Yudi mengatakan, semenjak lautan sampah itu memadat, sejumlah warganya telah melapor terindikasi positif DBD. "Sekitar 2 sampai 3 orang sudah melapor (DBD)," ujar Yudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudi mengatakan tumpukan sampah itu berasal dari tempat pembuangan sampah (TPS) liar. Dia menyebut kadang sampah di TPS liar itu longsor ke sungai.

"Di sebelah selatan kan ada pembuangan sampah. Kadang-kadang sampah itu longsor Pak, jadi longsor ke kali, dia kan buangnya ke kali ya, kadang-kadang musim panas gini, angin atau apa ya jadi longsor ya, apa itu disengaja apa nggak, kita juga nggak tahu," ujar Yudi.



Menurut Yudi, longsoran sampah itu terjun ke Kali Jambe sehingga lautan sampah terbentuk. Dia mengatakan sampah-sampah di TPS liar itu berasal dari perumahan sekitar.

"Iya liar. Nggak ada namanya itu. Saya harap kalau itu harus ditutup. Baik yang area sini atau utaranya," ujar Yudi.


Ketua RT 4 Desa Mangunjaya, Yudi SusantoKetua RT 4 Desa Mangunjaya, Yudi Susanto (Isal Mawardi/detikcom)

Yudi menyebut lautan sampah itu dipenuhi sampah rumah tangga, terutama plastik. Lautan sampah, kata Yudi, punya kedalaman 1 meter dan terbentang sekitar 500 meter di sungai tersebut.

"Kalau kedalamannya mah cuma 1 meter," ujar Yudi.



Dia memastikan warganya tidak membuang sampah di kali. Menurutnya, warga sudah terbiasa membakar sampah.

"Kalau warga sekitar itu ya mungkin sebulan dua kali (gotong royong), sebulan tiga kali itu kita sudah gotong royong," ujar Yudi.

"Harapan saya, pemerintah bisa mendengar bisa diselesaikan masalah penumpukan sampah yang ada di Kali Jambe dan harapan saya juga supaya pembuangan sampah yang ada di bantaran Kali Jambe itu ditutup," lanjutnya.


Sebelumnya, sampah memadati Kali Jambe, Desa Mangun Jaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (4/8). Berbagai jenis sampah bersatu padu menumpuk di Kali Jambe.

Mulai dari sampah plastik, kayu, styrofoam, hingga sisa tumbuhan terlihat memadat. Warga sekitar merasa terganggu akibat lalat hingga bau yang ditimbulkan dari lautan sampah.
Halaman 2 dari 3
(isa/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads