Hong Kong - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam akhirnya mengumumkan pencabutan secara permanen
RUU ekstradisi yang telah menjadi pemicu aksi demo besar-besaran di kota tersebut. Dalam pesannya, Lam mengatakan bahwa RUU kontroversial itu akan dicabut begitu masa reses parlemen berakhir pada Oktober mendatang.
"Pemerintah akan secara resmi mencabut RUU tersebut untuk sepenuhnya menghilangkan kekhawatiran publik," kata Lam dalam statemen video yang dirilis via kantornya seperti dilansir kantor berita
AFP, Rabu (4/9/2019).
Aksi protes besar-besaran di Hong Kong yang dimulai sejak pertengahan Juni lalu, awalnya memprotes pembahasan RUU ekstradisi yang mengizinkan ekstradisi tersangka ke China daratan yang pengadilannya dikendalikan oleh Partai Komunis. Namun kemudian, aksi protes massal itu meluas menjadi tuntutan untuk reformasi demokrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencabutan RUU ekstradisi secara resmi dan permanen merupakan
salah satu tuntutan demonstran Hong Kong selama ini. Beberapa waktu lalu, Lam menyatakan bahwa RUU ekstradisi 'sudah mati' namun dia tidak secara tegas menyatakan RUU itu sudah dicabut.
Dalam pesannya, Lam meminta para demonstran untuk meninggalkan kekerasan dan menempuh dialog dengan pemerintah.
"Marilah kita gantikan konflik dengan pembicaraan dan marilah kita cari solusi," ujar Lam.
"Kita harus menemukan cara untuk mengatasi ketidakpuasan dalam masyarakat dan mencari solusi," imbuhnya.
Dalam pesannya hari ini, Lam juga mengumumkan rencana untuk menggelar dialog sehingga masyarakat bisa "berbagi pandangan mereka dan menyampaikan keluhan mereka serta rencana untuk menugaskan para akademisi, penasihat, dan profesional untuk secara independen memeriksa dan meninjau masalah masyarakat yang mendalam dan memberi nasihat kepada pemerintah untuk menemukan solusi".
Namun Lam juga mengingatkan para demonstran bahwa kekerasan yang terus berlangsung dan tantangan bagi otoritas Beijing, telah menempatkan Hong Kong dalam posisi "rentan dan berbahaya".
"Prioritas utama kami sekarang adalah untuk mengakhiri kekerasan, untuk menjaga supremasi hukum dan untuk memulihkan ketertiban dan keselamatan dalam masyarakat," tegasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini