Purwakarta - Overkapasitas muatan disebut polisi menjadi pemicu dua
dump truck hilang kendali saat melintas di jalanan menurun Tol Cipularang atau tepatnya di Km 91 arah Jakarta. Akibatnya, insiden tabrakan beruntun melibatkan 20 kendaraan tak terhindarkan. Kecelakaan maut tersebut menewaskan delapan orang.
Subana (40), sopir
dump truck pengangkut tanah yang menyeruduk sejumlah mobil di depannya, sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi karena dianggap lalai. Ia selamat, meski terluka dalam peristiwa kecelakaan yang terjadi Senin (2/9) siang itu. Sedangkan rekan Subana, yaitu tersangka Dedi Hidayat (45), sopir yang truknya terguling sebelum tabrakan beruntun, tewas di tempat kejadian.
Kepada polisi, Subana mengatakan tanah yang diangkutnya itu berangkat dari Bandung untuk diantarkan ke Karawang. Masing-masing truk dikemudikan Subana dan Dedi membawa tanah seberat 37 ton. Polisi menjelaskan idealnya truk itu mengangkut beban 12 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalah berat muatan saya tidak tahu. Saya hanya bawa mobil saja dari Bandung dengan tujuan ke Karawang," ucap Subana di Mapolres Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (4/9/2019).
Subana kembali menceritakan kronologi tabrakan beruntun yang melibatkan 20 kendaraan. Empat mobil di antaranya terbakar.
"Awalnya saya sama teman saya (Dedi) jalan mau mengantarkan pasir ke Karawang," ucapnya.
"Di perjalanan, teman saya (Dedi) menelepon.
Ngabarin kalau remnya blong. Merasa khawatir, saya berusaha menyusul teman saya itu. Tapi teman saya sudah terguling di depan. Melihat itu, saya tidak kuat mengerem lagi, saya banting setir ke kiri jalan," tutur Subana.
Kecelakaan maut di Km 91 ini mengakibatkan delapan orang tewas dan 28 orang terluka. Empat jenazah sudah diambil pihak keluarga, sedangkan empat jenazah yang belum teridentifikasi dibawa ke RS Kramat Jati, Jakarta.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini