Jakarta - Amplop-amplop yang disita KPK dalam kasus suap yang menjerat anggota DPR
Bowo Sidik Pangarso ditunjukkan jaksa KPK dalam persidangan. Tampak adanya cap berbentuk jempol yang berada pada bagian amplop tersebut.
Jaksa menampilkan bentuk amplop yang tercap jempol melalui layar. Kemudian, jaksa menanyakan perihal amplop itu pada Indung Andriani yang duduk di kursi saksi.
"Keseluruhannya seperti ini? Kalau yang ini Bu uang apa?" tanya jaksa sembari menunjuk ke layar dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang Rp 20 ribu," jawab Indung.
Dalam kasus ini Indung diduga menjadi kepanjangan tangan dari Bowo untuk menerima uang suap. Total setidaknya ada Rp 8 miliar uang dalam pecahan Rp 20 ribu yang kemudian dimasukkan ke dalam amplop.
"Ada cap jempolnya nih?" tanya jaksa.
"Iya," kata Indung.
Indung mengaku diperintah Bowo untuk merapikan amplop-amplop itu ke dalam kardus. Total, menurut Indung, ada 400 ribu amplop berisi masing-masing Rp 20 ribu yang disediakan Bowo untuk konstituennya demi kembali memenangkan suara menjadi anggota DPR.
"Tadi udah Ibu sampaikan juga itu untuk keperluan dapil Pak Bowo, ya? Untuk dibagi-bagikan ke konstituen, ya?
"Iya," kata Indung.
Dalam kasus ini, anggota DPR Bowo Sidik Pangarso didakwa menerima gratifikasi sekitar Rp 7,7 miliar. Selain gratifikasi, Bowo menerima uang suap sekitar Rp 2,6 miliar karena membantu PT HTK mendapatkan kerja sama pekerjaan pengangkutan atau sewa kapal dengan PT Pilog.
Uang suap dan gratifikasi yang diterima Bowo Sidik disebut jaksa digunakannya untuk kepentingan mencalonkan diri sebagai anggota DPR lagi. Lalu uang itu disimpannya di kantor PT Inersia Ampak Engineers di dalam ratusan ribu amplop.
Ratusan ribu amplop itu diketahui KPK kemudian setelah melakukan penggeledahan. Total ada Rp 8.000.300.000 di dalam 400.015 amplop berwarna putih. Amplop-amplop itu disimpan lagi di dalam 4 ribu boks amplop, yang dimasukkan lagi ke dalam 81 kardus dan 2 boks kontainer.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini