Polda Papua: 283 Penambang Dievakuasi Usai Penyerangan di Yahukimo

Polda Papua: 283 Penambang Dievakuasi Usai Penyerangan di Yahukimo

Matius Alfons - detikNews
Rabu, 04 Sep 2019 16:07 WIB
Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal (Matius Alfons/detikcom)
Jayapura - Sebanyak 283 penambang bisa dievakuasi setelah penyerangan yang menewaskan 5 orang di Yahukimo, Papua. Sebagian penambang melarikan diri dari lokasi kejadian menggunakan speedboat.

"Ketika ada kekerasan itu keterangan beberapa saksi menyebar kepada rekan-rekannya, mereka upaya lari ke sungai Digoel. Ada beberapa yang gunakan speedboat polsek untuk selamatkan rekan rekan masyarakat yang ada di sekitar lokasi ketika melarikan diri," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal kepada wartawan di Kopi Tiam, Jayapura, Papua, Rabu (4/9/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kamal mengatakan saat ini 283 penambang itu dievakuasi ke Polres Boven Digoel. Selain itu, ada 3 orang yang dirawat di rumah sakit Boven Digoel.

"Korban yang saat ini di Boven Digoel ada dirawat 3 di RS, kemudian 283 saat ini di tempatkan di sebelah Polres atau gedung kosong," ungkap Kamal.



Kamal menjelaskan para pelaku belum bisa diidentifikasi lantaran lokasi penambangan tradisional yang sangat jauh. Menurutnya, saat ini pihaknya sudah bergerak menelusuri koordinat telepon satelit yang digunakan saksi saat melaporkan kejadian di Yahukimo.

"Belum tahu ini, jadi rekan-rekan kami di Asmat dan Boven Digoel belum sampai TKP, itu sungai panjang, dan lokasi sangat jauh, Kapolres respons dengan liat koordinat yang ada di HP satelit itu, jadi dalam perjalanan ke sana," ucap Kamal.



Kamal juga menegaskan aksi penyerangan ini tidak berkaitan dengan aksi rusuh di Papua. Ia juga menyebutkan, berdasarkan keterangan saksi, pelaku bukan kelompok bersenjata.

"Pelaku sekelompok orang, mereka gunakan senjata tajam, mereka berkelompok, belum pasti ini adanya ekonomi, apakah saingan bisnis dan lainnya masih kita dalami, jangan sampai manfaatkan situasi, seakan akan terobsesi ini ada kaitannya, keterangan saksi tidak ada laras panjang dan senjata api," tegas Kamal.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan tim gabungan TNI-Polri diturunkan ke Yahukimo. Tito berjanji menangkap pelaku pembunuhan lima penambang tersebut.

"Kalau ada korban akan kita evakuasi dan saya dan Pak Panglima janji kita akan kejar pelakunya, hukum harus tegak. Nggak boleh ada korban diam-diam saja, hukum ditegakkan. Kalau ada penyelesaian adat lain lagi, siapa pun yang berbuat harus ditegakkan," kata Tito di Lanud Silas Papare, Sentani, Papua, Rabu (4/9).
Halaman 2 dari 2
(maa/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads