"Restoran punya bersama. Jadi ceritanya punya utang Rp 10 miliar itu pertama saya itu utang Rp 700 juta di Bank Mandiri, setelah itu restoran berjalan," kata Aulia dalam wawancara eksklusif dengan detikcom di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Restoran sempat berjalan tapi nggak bagus. Saya sudah bilang Pak Edi jangan diterusin, tapi dia ngotot dan (meneruskan usaha restoran). Saya bilang sama manajer, ini gimana, besar pengeluaran daripada pemasukan," ungkap Aulia.
Aulia mengatakan restoran itu dibuat dengan uang warisan dari Pupung. Restoran besar itu memiliki koki yang berjumlah 8 orang dan 25 karyawan.
Semakin lama restoran itu berjalan, kerugian kian terasa. Namun Aulia menyebut Pupung tetap mempertahankan restoran itu. Pupung meminta Aulia berutang hingga total utang mencapai Rp 10 miliar dengan menggadaikan sertifikat rumah dan bengkel.
"Setelah utang makin membengkak, nggak ada penghasilan masuk untuk bayar angsuran. Akhirnya di-top up di Bank Mandiri Rp 1,3 miliar di sana. Sempet tersendat pembayaran dan dibantu keluarga Pak Edi untuk bayar," jelas Aulia.
Aulia menyebut akhirnya Pupung mau menutup restoran itu pada 2015. Aulia kemudian membuka warteg untuk mencari uang tapi penghasilannya tidak dapat membayar utang-utangnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini