Dilansir Reuters, Selasa (3/9/2019), Tunisia merupakan salah satu negara paling sekuler di dunia Arab, dan menjadi sasaran bagi para militan setelah dipuji sebagai suar perubahan demokratis dengan pemberontakan terhadap autokrat Zine Abidine Ben Ali pada 2011. Pemilihan Presiden Tunisia akan diadakan pada 15 September mendatang.
"Pasukan kami membunuh tiga teroris setelah bentrokan yang terjadi pasca-tindak lanjut 10 hari sebagai bagian dari pengejaran unsur-unsur teroris," kata Kolonel Polisi Houssem Jbebli. Ia menambahkan polisi yang tewas merupakan kepala sebuah stasiun di Kota Haidra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pariwisata di Tunisia pun telah berangsur-angsur pulih dari efek serangan. (azr/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini